Munas Golkar

Jokowi Jadi Gabung Golkar? Ngabalin: Pengurus Daerah Minta Jadi Ketua Dewan Pembina

Ada arus kuat dari pengurus daerah Partai Golkar untuk menjadikan Presiden Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina. Demikian kata Ali Mochtar Ngabalin.

Editor: Valentino Verry
WartaKota/Desy Selviany
Politisi Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan ada keinginan dari pengurus partainya di daerah untuk menjadikan Presiden Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina di Munas yang sedang berlangsung di JCC, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kader Partai Golkar sedang menunggu kepastian Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.

Para pengurus daerah yang sedang mengikuti Rapimnas dan Munas Partai Golkar di JCC, Jakarta Pusat, sangat berharap, orang nomor satu di Indonesia itu segera gabung ke Golkar secara resmi.

Baca juga: Dipangil Jokowi ke Istana Usai Resmi Jadi Menteri Investasi, Rosan Dapat Perintah dari Presiden

Sebab sejauh ini belum jelas mengenai status partai politik Jokowi, pasca berkhianat pada PDIP.

Politisi Partai Golkar Ali Mochtar Ngabalin mengungkapkan, saat ini ada aspirasi kuat yang meminta Presiden Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar tahun 2024-2029. 

"Di forum ini juga ya, iya ini sekarang yang aspirasi sedang terus berkembang, dari daerah-daerah yang ada di forum Munas ini adalah meminta kesediaan Bapak Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar untuk 2024-2029," ujar Ngabalin di Jakarta Convention Center, Selasa (20/8/2024) malam. 

"Setuju belum setuju, urusan belakang itu," imbuhnya.

Ngabalin mengatakan, Golkar akan mempertimbangkan semua aspirasi yang berkembang. 

Baca juga: Dalam Munas, Agung Laksono Sindir Pengurus Golkar yang Rangkap Jabatan

Alasannya, Golkar merupakan partai yang terbuka dan modern. 

Namun, ia mengingatkan bahwa Golkar juga mempunyai AD/ART yang mengatur perihal penetapan Dewan Pembina. 

Beberapa waktu belakangan santer terdengar isu bahwa Presiden Jokowi akan menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar

Isu ini kembali muncul di tengah-tengah pelaksanaan Munas Golkar setelah sempat berembus pada awal 2024. 

Pengamat politik Jannus TH Siahaan berpandangan, Jokowi kemungkinan besar akan mendapatkan posisi sebagai sesepuh atau politikus senior Golkar, bila bergabung ke partai berlambang pohon beringin itu. 

Baca juga: Bahlil Caketum Tunggal di Munas Golkar, Bamsoet: Malam Ini Bungkus, Besok Pelantikan

"Boleh jadi bukan untuk menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar, tapi sebagai Dewan Pembina dan sejenisnya, yang membuat posisi Jokowi secara simbolis lebih senior ketimbang seorang ketua umum," kata Jannus.

Posisi sebagai Dewan Pembina dianggap lebih cocok dan sepadan dengan Jokowi mengingat dia adalah presiden.

Sebelumnya, politikus senior Partai Golkar, Idrus Marham menyebut ada beberapa posisi strategis jika Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi bergabung ke partainya. 

Namun, Idrus juga belum mengetahui posisi apa yang akan diberikan ke Jokowi jika bergabung ke partai berlambang pohon beringin itu. 

"Ya proses lebih lanjut dan Pak Airlangga kan sudah mengatakan kalau Pak Jokowi sudah resmi masuk Golkar maka ada beberapa posisi terhormat," kata Idrus.

Ada keinginan kuat pengurus Partai Golkar di daerah untuk menjadikan Presiden Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina di periode 2024-2029.
Ada keinginan kuat pengurus Partai Golkar di daerah untuk menjadikan Presiden Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina di periode 2024-2029. (Sekretariat Presiden)

Sekretaris Tim Kerja Strategis Prabowo-Gibran, Idrus Marham menyebutkan posisi terhormat yang dimaksudkannya adalah ketua umum hingga ketua dewan pembina partai. 

Terkait posisi terhormat untuk Jokowi di Partai Golkar akan dibicarakan secara kekeluargaan oleh internal partai. 

"Ya posisi terhormat misalkan ketua umum, posisi terhormat ada ketua dewan pembina, dan di samping itu masih ada lagi ketua dewan penasehat, ada lagi ketua dewan kehormatan, dan lain-lain sebagainya," ujar dia. 

Dia menekankan komitmen Partai Golkar adalah untuk menjadi bagian penentu arah pembangunan nasional ke depan menuju Indonesia emas 2045. 

Adapun beredar isu Presiden Jokowi dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka akan bergabung ke Partai Golkar

Diketahui, PDIP sudah menganggap Jokowi dan Gibran bukan sebagai kader partai lagi. 

Mereka berpandangan keduanya tidak perlu mengembalikan KTA. 

Isu masuknya Jokowi ke Golkar juga diperkuat oleh pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. 

Ia mengatakan, Jokowi dan Gibran sudah masuk ke keluarga besar Partai Golkar

Sebab, kata dia, Jokowi dekat dengan Golkar. Sedangkan Gibran merupakan sosok yang direkomendasikan Golkar melalui Rapimnas resmi. 

"Bahwa Pak Jokowi itu dekat dengan Partai Golkar. Dan kedua, Pak Gibran itu mendapatkan mandat dari Partai Golkar melalui mekanisme rapimnas resmi," ujar Airlangga di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024). 

"Jadi, bagi kami Pak Jokowi dan Mas Gibran itu sudah masuk dalam keluarga besar Golkar. Tinggal tentunya formalitasnya saja," kata dia. 

Airlangga menyampaikan, Golkar selalu terbuka terhadap kader terbaik bangsa. 

Ia menyebut, Jokowi merupakan kader terbaik bangsa yang sudah dua periode bersama Golkar

"Dan jelas Pak Presiden, Pak Jokowi adalah kader terbaik bangsa yang sudah bersama Partai Golkar di dalam dua periode Beliau," tutur Airlangga.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved