Pilkada Jakarta
Anies Baswedan Tanggapi Isu Penjegalan setelah PKS dan PKB Merapat ke KIM, Sudah Komunikasi ke Ahok
Anies Baswedan menanggapi upaya penjegalan setelah PKS dan PKB ingin bergabung dengan KIM. Anies bangun komunikasi dengan Ahok.
Dia bilang, jika dia diembankan tugas untuk menjabat kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta, dia akan mengembalikan keadilan bagi warga Kampung Bayam.
"Jadi, ini termasuk di sebelah kita ini, Kampung Bayam. Jadi yang menjadi misi apabila ditugaskan adalah mengembalikan rasa keadilan, mengembalikan keberpihakan kepada mereka yang lemah, mengembalikan agar warga di Jakarta itu tinggal dengan tenang, bukan tinggal dengan tegang," imbuh dia.
Kata dia, negara harus hadir melindungi warganya. Bukan sekadar melindungi warga dengan bantuan temporer.
Misalnya, kata dia, memberikan bantuan kepada warga yang hanya bertahan satu minggu.
Anies juga mengklaim, rumahnya kerap didatangi oleh masyarakat yang meminta bantuan kepada dirinya, selama proses Pilkada.
"Ketika saya mendapatkan panggilan untuk mengikuti proses politik Pilkada, itu di rumah kami, itu rutin harian, datang warga dari berbagai tempat yang menyampaikan 'Pak kami dulu begini, sekarang kami ada masalah ini, tolong kami dikembalikan, tolong kami dibantu'," tambah dia.
PKS Gabung dengan KIM?
Baca juga: Isu Kotak Kosong dan Penjegalan Anies di Pilkada Jakarta Hanya Narasi yang Dikembangkan
Anies Baswedan menyampaikan, dirinya menghormati langkah PKS yang menjajaki komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
"Pokoknya kita hormati proses yang ada di setiap partai. Saya akan menghormati putusan yang akan datang, sebagaimana saya menghormati putusan yang kemarin," jelas Anies saat ditemui di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu (10/8/2024).
Meski begitu, Anies masih yakin tak ada perubahan apa pun terkait pencalonan dirinya pada Pilkada Jakarta 2024.
Dia merasa partai-partai politik yang sudah menyatakan dukungan kepadanya untuk maju pada Pilkada Jakarta masih terus mendukung.
"Masing-masing partai seharusnya belum ada perubahan keputusan. Jadi, sebelum ada perubahan keputusan ya berarti masih sama semuanya," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, PKS kini menjajaki opsi kedua untuk berkomunikasi dengan KIM setelah tenggat waktu pengusungan Anies Baswedan-Sohibul Iman berakhir pada 4 Agustus lalu.
Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan, hingga 4 Agustus, tidak ada satu pun parpol yang memberikan dukungan secara resmi kepada pasangan yang diusung PKS per 25 Juni tersebut.
"Ketika tenggat waktu 4 Agustus itu sudah lewat, maka opsi kedua inilah yang akan kita kaji, kita bahas dan kita perdalam. Itulah kemudian pimpinan kami berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju," kata Kholid di DPP PKS, Jalan Tb Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu.
Kholid enggan menegaskan bagaimana nasib Anies Baswedan ketika PKS akhirnya melanjutkan opsi kedua lewat komunikasi dengan parpol lain.
penjegalan Anies
Anies Baswedan
Anies Rasyid Baswedan
Pilkada
DKI Jakarta
Ahok
Basuki Tjahaja Purnama
KPUD Berhasil Efisiensi di Pilkada Jakarta, Kembalikan Sisa Dana Hibah Rp 448 Miliar ke Pemprov |
![]() |
---|
Khoirudin Ungkap Pelantikan Pramono dan Rano Antara 18-20 Februari |
![]() |
---|
Pejabat Baru di Lingkungan Pemprov DKI akan Dilantik Setelah Pramono-Rano Karno |
![]() |
---|
DPRD DKI Umumkan Pramono Anung-Rano Karno Jadi Gubernur 2025-2030 |
![]() |
---|
Pramono Anung Ditemani Istri dan Anak Kedua akan Hadiri di Penetapan Gubernur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.