Pembunuhan Vina
Cerita Rivaldi Terpidana Kasus Vina Cirebon, Mata dan Telinga Disteples Anggota Polda Jabar
Asep Kusnadi tampak memejamkan mata dan mengepalkan tangan saat diwawancara., mengingat penyiksaan yang dialami anaknya
WARTAKOTALIVE.COM - Salah satu orangtua terpidana kasus Vina Cirebon, Asep Kusnadi tampak memejamkan mata dan mengepalkan tangan saat diwawancara., mengingat penyiksaan yang dialami anaknya
Asep Kusnadi adalah ayah terpidana Rivaldi Aditia Wardana
Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel pun langsung menghentikan wawancara dan menanyakan kondisi Asep.
Saat itu, pengacara Rivaldi, Widyaningsih, tengah bercerita tentang kondisi wajah Rivaldi yang babak belur usai ditangkap polisi.
Asep menegakan, anaknya tidak bersalah dan tidak terkait dengan tewasnya Vina dan Eky pada 2016 silam.
Asep dan Widyaningsihg hadir di podcast yang tayang di channel DIskursus Net, tayang Selasa (30/7/2024).
Mulanya Asep menceritakan awal mula dirinya tahu sang anak dituduh membunuh Vina dan Eky.
Baca juga: Terungkap, Bareskrim Selidiki Kasus Vina Cirebon dari Nol, Percakapan BBM di Ponsel Berhasil Dibuka
Terlebih, ia mengetahuinya dari internet dengan penampakan wajah sang anak yang sudah babak belur.
"Waktu kejadian itu waduh saya kayak runtuhnya gunung Pak. Masyaallah benar enggak saya bilang, karena saya kan tahunya dari internet Pak, kejadian itu."
"Saya lari ke Ibu (Widyaningsih, Bu, Bu, ini gimana Bu masa iya anak saya dituduh membunuh, mukanya rusak ini siapa yang mukulin ya bilang," kata Asep.
Widyaningsih menceritakan, Asep bingung lantaran dia tidak mengetahui anaknya telah ditangkap polisi.
Pada 1 September 2016, Asep baru datang bertanya ke Widyaningsih soal kabar yang dilihatnya di internet.
"Tanggal 1 September 2016 itu sekitar jam 3 datang ke ke rumah, Bu, ini Andika kok gini," kata Widyaningsih menceritakan.
Sementara, Asep yang berada di samping Widyaningsih memejamkan matanya.
Tangan kirinya menutup mulutnya dengan mengepal.
Baca juga: Dedi Mulyadi Tarik Benang Merah Kesaksian Widi dan Mega, Terungkap Asal Darah di Area Sensitif Vina
Sementara tangan kanannya tiba-tiba ikut mengepal.
Reza sebagai host menghentikan wawancara dan bertanya ke Asep.
"Pak, Bapak mau lanjut gak ini. Bapak mengepalkan tangan begitu. Kalau Bapak emosi kita setop," kat Reza.
Asep pun seperti tersadar, ia membuka mata dan menyatakan kuat melanjutkan wawancara.
"Kuat, kuat Pak. Kuat Pak. InsyaAllah," kata Asep.
Widyaningsih pun lanjut bercerita. Ia sempat menanyakan kepada pihak Kanit Reskrim yang ada di Polresta Cirebon, namun tidak menemukan jawabannya.
Saat ia bertanya ke Rivaldi, putra Asep itu mengatakan disiksa saat di Polresta Cirebon.
"Bilangnya petugas (yang menyiksa), karena dia sesama itu (terpidana yang lain) tidak saling kenal," kata Widyaningsih.
Widyaningsih baru bisa bertemu Rivaldi pada 20 September 2016 di Polda Jawa Barat.
Petugas yang ada di Polda bahkan mengakui telinga Rivaldi dalam kondisi disteples saat dibawa ke Polda.
"Itu saya datang yang ketiga kali Pak baru bisa ketemu sama Rivaldi.
'Itu kemarin juga telinganya yang yang bukain steplesnya itu saya Bu'," kata Widyaningsih menceritakan pengakuan petugas polisi di Polda Jawa Barat.
Baca juga: Hotman Paris Minta Dedi Mulyadi Stop Cari Populer di Kasus Vina dan Bukan Saksi, Iptu Rudiana Girang
"Iya mata juga steples, bawah alis ini," lanjutnya.
Seperti diketahui, Rivaldi adalah satu dari 11 pelaku pembunuhan Vina dan Eky yang diputus persidangan 2016-2017.
Kedelapan pelaku yang ditangkap selain Rivaldi adalah Eko Ramdani (Koplak), Hadi Saputra (Bolang), Eka Sandy (Tiwul), Jaya (Kliwon), Supriyanto (Kasdul), Sudirman, Saka Tatal.
Seluruhnya divonis penjara seumur hidup kecuali Saka Tatal yang hanya divonis delapan tahun penjara karena saat peristiwa masih usia anak, dan sudah bebas sejak 2020.
Tiga orang atas nama Pegi, Andi dan Dani dinyatakan buron.
Saka Tatal sendiri kini sedang menjalani sidang Peninjauan Kembali (PK) untuk memulihkan nama baiknya karena tidak merasa bersalah di kasus Vina.
Minta Keadilan ke Jokowi dan Prabowo
Wawancara tersebut juga menyoroti tentang nama Andika yang disematkan sebagai alias dari Rivaldi.
Padahal Rivaldi tidak memiliki nama alias Andika.
"Andika Pak bukan Rivaldi di ini BAP-nya tidak ada bunyi Rivaldi semua Andika," kata Widyaningsih.
Sementara memang Rivaldi memiliki kasus atas kepemilikan senjata tajam mandau. Namun saat ditangkap, ia diiktkan di kasus Vina, sebagai pelaku, dan akhirnya divonis penjara seumur hidup.
Sang ayah, Asep tak kuasa menahan air matanya.
Ia meminta kepada Presiden Jokowi, maupun Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk memohon keadilan untuk Rivaldi.
"Pak Kapolri, Pak Presiden, Pak Jokowi, yang mulia, Pak Prabowo, saya mohon minta keadilan buat Rivaldi Aditia Wardana."
"Anak saya bukan Andika, tapi Rivaldi Pak, tolong."
"Tolong dibantu Pak," kata Asep sambil menangkupkan tangan dan berderai air mata.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini
Aryanto Sutadi Lega PK 7 Terpidana Ditolak MA, Polisi Tak Perlu Repot Lagi |
![]() |
---|
Profil Raden Gilap Sugiono Meninggal Pagi ini, Pernah Pimpin Sumpah Pocong Saka Tatal Vina Cirebon |
![]() |
---|
Susno Duadji Sebut Sidang Pk Terpidana Vina Cirebon Banyak Rekayasa Terungkap |
![]() |
---|
Susno Duadji Sebut Akhir Sidang PK Terpidana Vina Cirebon Murni Kecelakaan Lalu Lintas |
![]() |
---|
Saksi Fakta Nyatakan Luka Penyiksaan Dialami 6 Terpidana Vina Masih Membekas Sejak 2016 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.