Judi Online
Kenapa Jokowi, Panglima TNI, dan Kapolri Kaget Sosok T Pengendali Judi Online, Tak Berani Tangkap?
Kenapa Jokowi, Panglima TNI, dan Kapolri Kaget Sosok T Pengendali Judi Online, Tak Berani Tangkap?. Disebut kaget, Jokowi ngaku gak tahu sosok T
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengungkapkan sebenarnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor dibalik bisnis judi online dan scamming online di Indonesia.
Sebab aktor atau pengendalinya adalah orang yang sangat dikenal di Indonesia bahkan dekat dengan petinggi pemerintah di tanah air.
Benny menyebut sosok itu adalah berinisial T. Temuan bahwa T yang mengendalikan semuanya didapat BP2MI setelah menelusuri kasus penempatan pekerja migran asal Indonesia secara ilegal di Kamboja.
Baca juga: PPATK Temukan 1.160 Anak Main Judi Online, Transaksi Capai 22 Ribu Kali
Menurut Benny, dirinya sudah mengungkapkan sosok T itu dalam rapat terbatas kepada Presiden Jokowi, Panglima TNI dan Kapolri.
Semuanya kata Benny, termasuk Presiden Jokowi mengaku kaget setelah ia menjelaskan siapa sosok T tersebut yang merupakan aktor dibalik bisnis judi online di Indonesia.
Apalagi T, kata Benny diketahui tidak pernah tersentuh hukum sama sekali sejak negara Indonesia berdiri.
Sejak Benny mengungkap bahwa T berada dibalik bisnis haram judi online ke Jokowi, Panglima TNI, dan Kapolri, hingga saat ini, T tidak juga ditangkap.
Saat ditanyakan siapa sosok T ini ke Presiden Jokowi, orang nomor satu itu mengaku tidak tahu dan menjawab dengan tertawa.
"Saya enggak tahu," ujar Jokowi sambil tertawa saat memberikan keterangan pers usai meresmikan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sebagaimana dilansir dari Kompas.com Jumat (26/7/2024).
Baca juga: Sindikat Jual Beli Rekening Penampung Judi Online Ditangkap Polres Jakbar, 449 ATM Disita Polisi
Hal ini berbeda seperti yang diungkapkan Benny, bahwa Presiden Jokowi kaget bahwa T berada dibalik pengendalian bisnis judi online.
Kagetnya Jokowi menandakan, ia tahu siapa sosok T yang dimaksud.
Namun kepada wartawan Jokowi mengaku tidak tahu dan meminta untuk menanyakannya kembali ke Benny Rhamdani
Bahkan Jokowi meminta wartawan menanyakan hal itu kembali ke Benny Rhamdani.
Menurut Presiden, seharusnya informasi mengenai sosok T tersebut ditanyakan lebih lanjut kepada pihak yang mengungkap soal informasi itu pertama kali.
Yakni Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani.
"Tanyakan ke Pak Benny saja, yaa," tambah Jokowi.
Benny: Sangat Mudah Tangkap Bos Judi Online
Sebekumnya Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyatakan sangat mudah menangkap aktor dibalik bisnis judi online dan scamming online di Indonesia.
Namun karena sosoknya adalah inisial T yang tidak pernah tersentuh hukum selama ini, semuanya Benny serahkan ke pihak terkait.
"Saya menyatakan kepada Presiden, Panglima TNI dan Kapolri sebenarnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor di balik bisnis judi online di Kamboja dan siapa aktor di balik scamming online," jelas Benny Rhamdani dalam sambutannya pada Pengukuhan dan Pembekalan Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (KAWAN PMI) di Kota Medan, Selasa (23/7/2024).
“Saya cukup menyebut inisialnya T aja paling depan, yang (inisial huruf) kedua saya enggak perlu saya sebut. Dan ini saya sebut di depan presiden,” ujar Benny.
“Boleh ditanya ke Pak Menko Polhukam, Pak Mahfud MD saat itu. Presiden kaget, pak Kapolri kaget, agak cukup heboh rapat terbatas saat itu,” sambungnya.
Menurut Benny temuan itu didapat BP2MI setelah menelusuri kasus penempatan pekerja migran asal Indonesia secara ilegal di Kamboja.
Benny mengaakan T adalah sosok yang selama ini sulit tersentuh oleh aparat penegak hukum.
Baca juga: Polisi Bekasi Tangkap Selegram yang Promosi Judi Online, Iptu Putu Agam: Ini Arahan Presiden Jokowi
Benny bahkan menjuluki sebagai orang yang kebal hukum selama NKRI berdiri.
“Orang ini adalah orang yang selama Republik Indonesia ini berdiri, mungkin tidak bisa disentuh oleh hukum, mohon maaf dengan segala hormat,” kata Benny.
Untuk itu, Benny berharap pemerintahan dan aparat penegak hukum segera mengambil tindakan tegas dalam mengatasi praktik perdagangan orang, termasuk juga judi online.
“Saatnya negara mengambil tindakan tegas. Tidak hanya menyeret para calo, dan kaki tangannya, tapi mampu hukum menyentuh para bandar para tekong, mereka yang kita ketagorikan sebagai penjahat,” kata Benny.
“Mereka penjual anak bangsa yang selama ini mengambil keuntungan, dan berpesta pora dari bisnis haram perdagangan manusia,” katanya.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi juga mengaku tidak tahu siapa sosok T yang dimaksud Benny.
Hal itu ia sampaikan saat ditanya awak media di kantornya apakah ia mengetahui siapa orang di balik inisial T itu.
“Kalau tanya inisial-inisial, tanya yang buat inisial, jangan tanya kita. Memangnya tebak-tebakan buah manggis,” kata Budi di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Ketika ditanya lebih jauh soal sosok T ini, Budi justru menyinggung ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Mayor Teddy Indra Wijaya.
“Ya sudah, tanya yang yang buat pernyataan. Saya kalau T kan banyak, masa Mayor Teddy,” ujarnya.
Untuk diketahui, kasus WNI yang terseret judi online dan penipuan online (online scam) di Kamboja meningkat hingga 91 kali lipat dalam kurun waktu tiga tahun.
Pada 2020, tercatat 15 kasus dan naik jadi 1.386 pada 2023.
Dari jumlah itu tersebut, sebanyak 544 kasus di antaranya merupakan judi online dan 842 kasus scam online.
Perputaran Uang Mencapai Rp 337 Triliun
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat total perputaran uang dari judi online sepanjang 2023 mencapai Rp 327 triliun, dari 168 juta transaksi yang dilakukan oleh 3,29 juta masyarakat Indonesia.
Transaksi yang dilakukan 3,29 juta pemain judi online itu di antaranya dilakukan dengan menyetorkan deposit ke situs judi online dengan total nilai Rp 34,52 triliun.
Akumulasi perputaran uang selama 2023 terkait judi online itu pun sebesar 63 persen dari total perputaran uang yang PPATK catat sejak 2017 hingga 2023 sebesar Rp 517 triliun.
Budi turut memaparkan data terbaru terkait penanganan judi online.
Baca juga: Polisi Selidiki Ulang Penyekapan Pria di Kafe Duren Sawit, Rekening Korban Dikuras untuk Judi Online
Pada periode 17 Juli 2023 hingga 23 Juli 2024 pihaknya sudah menutup lebih dari 2.625.000 situs judi online dan lebih dari 6.700 rekening bank dan e-wallet.
"Kita mampu menahan kecepatan judi online," aku Budi.
Menurut data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), kata dia, angka duit masyarakat yang tersedot judi online pada 2023 mencapai Rp327 triliun.
"Dan tahun 2024, kalau tidak melakukan langkah-langkah itu (penutupan situs judi dan rekening) angkanya bisa mencapai Rp900 triliun," ungkapnya.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sosok Inisial T Disebut Kendalikan Bisnis Judi "Online", Jokowi: Saya Enggak Tahu"
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
| Marak Judi Online, Pakar dan Tokoh Agama Minta Penanganan dari Berbagai Sisi |
|
|---|
| Dua Pemuda Jadi Bos Situs Judol, Omzet 3 Bulan Rp 100 Juta, Kombes Twedi: Rajin Promosi di Medsos |
|
|---|
| Sindikat Judi Online Kerap Lakukan Praktik Jual Beli Rekening, Imbalannya Rp 500 ribu |
|
|---|
| Anggota DPR Nilai Aneh, Kawanan yang Rugikan Bandar Judol Malah Ditangkap Polisi dan Dijadikan TSK |
|
|---|
| Kriminolog Sebut Kawanan Rugikan Bandar Judol Semestinya Dapat Dukungan Publik, Bukan Dijadikan TSK |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Kartu-Mainan-Anak-anak-Terkoneksi-Situs-Judi-Online.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.