Kabar Duka

Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz, Mantan Wartawan yang Pernah Satu Bulan jadi Menteri

Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz yang meninggal dunia, Rabu (24/7/2024) diketahui pernah menjadi wartawan hingga menjabat menteri hanya satu bulan.

|
Tribunnews/Dany Permana
Wapres ke-9 Hamzah Haz meninggal dunia, Rabu (24/7/2024) di kediamannya di Tegalan, Matraman, Jakarta Timur. diketahui pernah menjadi wartawan hingga menjabat menteri hanya satu bulan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia Hamzah Haz meninggal dunia, Rabu (24/7/2024), pukul 09.30 WIB.

Adapun semasa hidupnya, Hamzah Haz pernah mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri pada periode 2001-2004 sebagai wakil presiden.

Bukan hanya itu, Hamzah Haz yang merupakan politisi Tanah Air tersebut diketahui pernah menekuni prosesi sebagai wartawan hingga menjabat sebagai menteri dalam waktu singkat yakni satu bulan. 

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com pada 31 Mei 2022, Hamzah lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 15 Februari 1940.

Sejak muda, Hamzah telah mempunyai bakat di bidang organisasi, saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Selepas lulus SMP, Hamzah kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Pontianak pada 1961.

Hamzah Haz kemudian sempat menjadi wartawan surat kabar Pontianak, Harian Bebas, serta menjadi Pemimpin Umum Harian Berita Awau.

Setelahnya Hamzah kemudian mengadu nasib ke Yogyakarta dan melanjutkan pendidikan di Akademi Koperasi.

Di sana dia memperlihatkan kepiawaiannya dalam berorganisasi dengan menjadi aktivis di Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalbar di Yogyakarta.

Dia pernah menjadi ketua organisasi itu pada periode 1962 sampai 1965.

Baca juga: Sosok Hamzah Haz Wapres ke-9 yang Wafat Hari ini, Dulu Pernah Menjadi Wartawan

Pada 1965, Hamzah kembali ke Pontianak dan meneruskan kuliahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura mengambil jurusan ekonomi perusahaan.

Hamzah kemudian menjadi Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Kalbar pada 1965 sampai 1971.

Selain itu, Hamzah juga menjadi Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Konsulat Pontianak.

Hamzah mewakili Angkatan 66 dan diangkat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Barat mewakili Partai Nahdlatul Ulama.

Ketika Partai NU melebur ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1971 akibat kebijakan fusi dan penyederhanaan partai politik, Hamzah tetap melanjutkan kiprahnya di dunia politik.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved