Breaking News

Pilkada

KIM Terbelah Akibat Pilkada, Ray Rangkuti: Mereka Saling Berhadapan demi Kekuasaan

Koalisai Indonesia Maju (KIM) yang tadinya solid, kini menunjukkan perpecahan, khususnya di Pilkada.

WartaKota/Ikhwana Mutuah Mico
Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan Koalisi Indonesia Maju (KIM) tak solid di Pilkada, karena masing-masing parpol memperjuangkan kader masing-masing. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) kemungkinan akan maju sendiri-sendiri dalam pilkada serentak November 2024.

Hal ini tidak lepas dari keinginan mereka untuk mengusung kader terbaiknya memperebutkan kursi kepala daerah, khususnya di level provinsi.

Baca juga: AHY Sebut Tak Ingin Perbedaan Langkah Politik di Pilkada Banten Dibuat Seolah KIM Tidak Kompak

Pengamat politik Ray Rangkuti meyakini partai KIM bakal saling berhadapan di Pilkada Serentak 2024.

"Keinginan partai KIM untuk meng-KIM-kan Pilkada, khususnya di daerah-daerah strategis, makin jauh dari harapan," ucapnya, Selasa (16/7/2024).

"Alih-alih berkoalisi, yang terjadi justru sebaliknya, partai-partai KIM yang saling berhadapan," imbuh Ray.

Menurut Ray, ada sejumlah daerah yang jadi perebutan kekuasaan, sehingga KIM tak solid, seperti Jakarta, Banten, Jabar dan Jateng.

Baca juga: Gerindra Usung Andra-Dimyati di Pilkada Banten, Airin Bingung Cari Wakil, Airlangga: KIM Solid!

"Dari lima provinsi tersebut, sejauh ini hanya di Jatim KIM terlihat solid. Tapi, tetap tidak mudah," ujarnya.

"Sekalipun Khofifah-Dardak telah mengantongi dukungan enma parpol, bakal lawan tandingnya akan datang dari dua partai dengan basis pemilih paling solid di Jatim, yakni PKB dan PDIP," jelasnya.

Ray menilai, PKB merupakan partai pemenang terbesar di Jatim, disusul PDIP 21 kursi dan Gerindra 21 kursi.

"Jadi kursi koalisi PDIP dengan PKB sudah 2/3 kursi dari enam parpol pendukung Khofifah-Emil," ujarnya.

"Jika PKS dan Nasdem bergabung, situasi parpolnya adalah 50 vs 50. Jalan terjal bagi Khofifah-Emil," ungkap dia.

Para ketua umum partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Maju (KIM) berkumpul di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (14/9/2023) malam. (Foto: Yolanda Putri Dewanti)
Para ketua umum partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Maju (KIM) berkumpul di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (14/9/2023) malam. (Foto: Yolanda Putri Dewanti) (warta kota/yolanda)

Sementara itu, di Jabar dan Banten, Golkar dengan Gerindra dikatakannya hampir dapat dipastikan akan saling berhadapan.

"Justru di dua provinsi ini, penentunya adalah PDIP. Di Jabar, PDIP merupakan partai pemenang ketiga," ucapnya.

"Sementara di Banten pemenang pertama bersama Gerindra dan Golkar. Jika Gerindra dengan Golkar pisah jalan, tentu suara PDIP yang menentukan," lanjutnya.

Sementara itu, di Jateng, masih terlihat samar-samar, menunggu kepastian Kaesang Pangarep.

"Jika Kaesang maju, kemungkinan KIM akan solid ke Kaesang. Jika tidak, kemungkinan KIM terbelah juga akan terjadi," ungkapnya.

Ray menyebut sedangkan untuk di Jakarta menurutnya semakin kabur.

Khususnya setelah Golkar menyatakan lebih mendorong Jusuf Hamka sebagai cawagub dibandingkan Ridwan Kamil sebagai cagub.

"Maka, dari lima daerah strategis itu, rasanya hanya di dua daerah KIM solid," katanya.

"Di dua daerah lain malah terbelah. Dan di satu daerah ikut koalisi yang bukan bagian KIM," ucapnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved