Pilkada DKI 2024

Jokowi Bilang Kaesang Bagus di Jakarta, Survei Kompas: Elektabilitasnya Cuma 1 Persen

Meski mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo, elektabiltas Kaesang Pangarep pada Pilkada Jakarta 2024 hanya 1 persen.

Editor: Rusna Djanur Buana
Tangkapan video youtube kompas.com
Meski mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo, elektabiltas Kaesang Pangarep pada Pilkada Jakarta 2024 sangat rendah. Survei Litbang Kompas menyebut elektabilitas suami Erina Gudono itu hanya 1 persen. 

Masih dari hasil jajak pendapat Litbang Kompas, sebanyak 33 persen warga Jakarta enggan memilih Kaesang, dengan tingkat keterpilihan hanya 9,8 persen.

Baca juga: Ujang Komarudin Nilai Golkar Sengaja Duetkan Kaesang-Jusuf Hamka di Jakarta demi Dorong RK di Jabar

Hasil survei putra bungsu Presiden Joko Widodo itu tercatat lebih rendah dibandingkan elektabilitas Erick Thohir dan Sri Mulyani dengan masing tingkat keterpilihan mencapai 16 persen dan 10,3 persen.

Nama-nama lain, seperti Andika Perkasa, Tri Rismaharini, dan Heru Budi masing-masing mendapatkan 7,8 persen, 6,5 persen, dan 2,8 persen responden yang menyatakan "pasti akan memilih" sosoknya.

Survei Litbang Kompas dilakukan terhadap 400 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di DKI Jakarta.

Periode survei berlangsung pada 15-20 Juli 2024 melalui wawancara tatap muka dengan penarikan sampel acak sederhana.

Survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 4,9 persen.

Nasib Kaesang, maju kena mundur kena

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyebut Kaesang sangat berat menghadapi Pilkada Jakarta .

Hal itu, menurut Ujang,  resistensi terhadap Kaesang di Jakarta cukup tinggi dibandingkan sejumlah nama lainnya yang digadang-gadang bakal maju pada Pilkada Jakarta.

Ini senada dengan hasil hasil survei Litbang Kompas terbaru.

“Ya Kaesang restensinya tinggi. Jawa Tengah (Jateng) mungkin masih lebih soft ya karena kan Jateng wilayah sendiri.

Ayahnya kan Wali Kota Solo dua kali, Gibran (kakak Kaesang) juga Wali Kota Solo. Jadi, di Jateng lebih realitis,” kata Ujang kepada Kompas.com, Selasa (16/7/2024).

Namun, dia juga mengatakan, langkah Kaesang maju pada Pilkada Jateng tidak akan mudah. Pasalnya, wilayah tersebut terkenal sebagai “kandang banteng” atau basis suara dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

“Tetapi kan Jateng 'kadang banteng’. Jadi Kaesang ini mundur kena maju kena.

Di Jakarta juga berat, di Jateng juga 'kadang banteng’,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.

“Tergantung Kaesang lah mau milih di mana, ya konsekuensi dalam konteks maju di pilkada bisa menang bisa kalah. Bisa kalah, juga bisa unggul begitu,” kata Ujang melanjutkan.

 

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved