Prostitusi

Ditemukan Kondom, Mahasiswi Cantik Bertarif Rp5 Juta Kaget saat Digerebek Sedang Layani Pelanggan

Kepada penyidik, Aso mengakui telah menawarkan jasa prostitusi online ED kepada pria hidung belang melalui aplikasi WhatsApp.

Editor: Feryanto Hadi
Tribun Timur
Mahasiswi ED diduga korban prostitusi online saat diciduk Tim Resmob Polda Sulsel di hotel berbintang Jl AP Pettarani, Makassar. 

WARTAKOTALIVE.COM, MAKASSAR-- Seorang mahasiswi cantik di Makassar tak menyangka bahwa aktivitasnya hari itu berujung sial.

Dia digerebek polisi saat sedang melayani hidung belang di kamar sebuah hotel berbintang.

Dia pun pasrah saat digiring ke kantor polisi

Di sisi lain, seorang mucikari berinisial AIF alias Aso (20) yang menjajakannya diringkus Tim Resmob Polda Sulsel atas dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Dalam aksinya, Aso menjajakan mahasiswi berinisial ED (23) kepada pria hidung belang melalui aplikasi WhatsApp dengan tarif Rp5 juta sekali kencan.

Penangkapan Aso dan ED dilakukan dalam Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang digelar Ditkrimum Polda Sulsel di sebuah hotel berbintang di Jalan AP Pettarani, Makassar, pada Minggu (14/7/2024).

Baca juga: Pelaku Masih Berusia 20 Tahun, Apa Motif Thomas Matthew Ingin Bunuh Donald Trump?

Kepada penyidik, Aso mengakui telah menawarkan jasa prostitusi online ED kepada pria hidung belang melalui aplikasi WhatsApp.

Ia mendapatkan keuntungan 10 persen dari setiap transaksi, yaitu sebesar Rp500 ribu.

"Aso menerangkan bahwa ia mengakui perbuatannya telah melakukan tindak pidana perdagangan orang (Prostitusi Online)," kata Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Benny Pornika.

Lebih lanjut Kompol Benny menjelaskan, Aso menjajakan ED kepada pria hidung belang melalui aplikasi WhatsApp dan mematok tarif sebesar Rp5 juta sekali kencan.

"Dari tarif Rp5 juta itu, kata Benny, Aso mendapatkan fee sebesar 10 persen atau sekitar Rp 500 ribu," ungkapnya. 

Baca juga: Terjatuh dari Panggung Setinggi 2 Meter Setelah Ditarik Penonton, Tantri Kotak: Aku Baik-baik Saja

Aso mengaku telah menjajakan ED sebanyak lima kali dengan tarif Rp1 juta sampai Rp5 juta pada Juli 2024.

Sementara itu, ED, yang menjadi korban dalam perdagangan orang tersebut, mengaku baru pertama kali ditawarkan Aso kepada pelanggan untuk jasa CL (berhubungan badan).

"ED menerangkan bahwa Aso baru pertama kali menawarkan dirinya kepada pelanggan untuk jasa CL (berhubungan badan)," tutur Kompol Benny.

Saat ini, Aso dan ED diamankan di Posko Resmob Polda Sulsel untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved