Pemilu 2024
Maju Pilwalkot Bogor, Dedie A Rachim Ingin Bereskan Persoalan di Kota Bogor
Maju Pilwalkot Bogor, Dedie A Rachim Ingin Bereskan Persoalan di Kota Bogor
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Dedie Abdul Rachim menjadi salah satu kandidat calon Wali Kota Bogor yang akan bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 November 2024 nanti.
Berbekal pengalaman sebagai Wakil Wali Kota Bogor 2019-2024, mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini bertekad membereskan berbagai persoalan di Kota Bogor.
Lalu apa yang mendorong Dedie Rachim maju dalam kontestasi pemilihan Wali Kota Bogor 2024?
Dedie mengaku maju Pilwalkot Bogor 2024 karena ingin melanjutkan pembangunan yang telah dilakukannya bersama Wali Kota Bogor 2019-2024 Bima Arya Sugiarto.
"Saya melihat perkembangan Kota Bogor selama 10 tahun terakhir," kata Dedie saat wawancara eksklusif dengan Warta Kota (Tribun Network) pada Kamis (20/6/2024).
Menurutnya, ada banyak hal positif yang terjadi dan bisa dimanfaatkan masyarakat selama 10 tahun terakhir.
"Apa yang dirasakan masyarakat itu merupakan daya upaya atau pemikiran yang sangat filosofis," ujar Dedie.
Baca juga: Identitas Pria yang Akhiri Hidup di Flyover Cimindi, Alumni 2011 dan Guru SMK Sangkuriang 1 Cimahi
Baca juga: Viral Curhatan Dimas, Pria yang Akhiri Hidup di Flyover Cimindi, Bandung, Ini Isi Lengkap Tulisannya
Dia menjelaskan semua langkah yang diambil Pemkot Bogor selama ini membuat masyarakat lebih sehat, bahagia dan mencintai kotanya.
"Hal-hal yang kita lakukan pada akhirnya dirasakan oleh masyarakat, tidak hanya soal membangun infrastruktur tetapi juga membangun kultur dan manusianya. Itu yang dilakukan selama 10 tahun terakhir ini," paparnya.
Bahkan dalam 5 tahun terakhir, lanjut Dedie, proses pembangunan kultur dan manusia ini terasa lebih kental di Kota Bogor.
"Masyarakat bisa memanfaatkan pedestrian bukan hanya untuk pejalan kaki tetapi juga untuk olahraga," ucapnya.
Begitu pun taman-taman yang kini juga dimanfaatkan untuk olahraga, berkumpul bersama keluarga dan melakukan kegiatan seni budaya.
"Hal-hal tersebut ternyata berguna dalam membangun kultur di suatu kota," ungkap Dedie.
Dedie menjelaskan panjang pedestrian yang telah dibangun Pemkot Bogor di luar jalur SSA (Sistem Satu Arah) mungkin sudah lebih dari 20 km.
"Dengan sarana ini, masyarakat seharusnya lebih sehat karena mereka bisa memanfaatkan pedestrian untuk berjalan dan sarana olahraga," imbuhnya.
Berbekal pengalaman menyelesaikan berbagai persoalan di Kota Bogor selama 5 tahun terakhir, Dedie pun mengusung tagline Bogor Beres dalam Pilkada 2024 ini.
"Selama ini saya banyak membantu Kang Bima Sugiaryo membereskan beberapa persoalan. Sebut saja, Jalan R3 (Regional Rong Road) yang selama 10 tahun tidak bisa digunakan karena ada persoalan, Pasar Induk Kemang yang belasan tahun persoalan hukumnya belum terselesaikan," bebernya.
Persoalan lain yang gelah dibereskan adalah Alun-Alun Dewi Sartika yang dulu penuh lapak pedagang kaki lima (PKL) dan Taman Topi yang sebelumnya dipakai untuk kepentingan swasta kita kembalikan ke Pemkot Bogor untuk dijadikan alun-alun.
Tak hanya itu, masih ada persoalan Masjid Agung Kota Bogor yang selama 6 tahun tidak selesai pembagunannya.
"Sedikit demi sedikit kita bereskan dan akhirnya kini sudah selesai. Masjid Agung itu menyatu dengan Alun-Alun Bogor dan Stasiun Bogor serta Pasar Kembang. Kalau sudah dirapikan nanti, insyaallah menjadi kebanggaan kita semua," ungkap Dedie.
Dedie juga terlibat dalam penataan Jalan Suryakencana, Jalan Pedati, Jalan Lawang Saketeng dan persoalan PKL di Jalan Siliwangi, Warung Jambu, dan beberapa titik.
"Pelan-pelan kita bereskan. Apa yang kita lakukan mampu membuat Bogor lebih baik. Kedepan kalau kita bereskan dan tuntaskan persoalan-persoalan lainnya, masyarakat akan lebih bahagia. Bogor Beres itu menjadi suatu semangat bagi kita untuk membangun Bogor menjadi lebih baik," paparnya.
Dedie juga menyoroti persoalan anak-anak muda Generasi Z yang banyak terlibat tawuran dengan senjata tajam.
Dia melihat tawuran terkadang terjadi karena pengaruh media sosial dan kepentingan orang tertentu seperti penjual celurit.
Apalagi tawuran juga kebanyakan terjadi di luar jam sekolah, kadang subuh atau dini hari.
"Sebetulnya saya optimis anak-anak muda Bogor masuk golongan berakhlakul karimah, dari sisi pendidikan juga cukup baik," kata Dedie.
Anak-anak Gen Z dan milenial di Kota Bogor, lanjut dia, seharusnya lebih punya karakter karena sarana-sarana keolahragaan di sini banyak sekali.
"Anak-anak di Bogor Selatan bisa main bola di GOR tertutup, begitu pun di Bogor Utara, Bogor Tengah dan Bogor Barat. Tahun ini kita bangun lagi di Lapangan Benteng," tuturnya.
Jika terpilih sebagai Wali Kota Bogor, Dedie akan memberikan penguatan-penguatan dari sisi keagamaan untuk mencegah terjadinya tawuran.
"Anak-anak Bogor harus dikenal sebagai anak-anak yang rajin, pintar, berakhlak, berkarakter dan penuh nikai-nilai kebaikan. Tujuannya agar bisa menjadi pilihan utama di pasar tenaga kerja sehingga dapat meraih posisi strategis. Itu yang perlu kita dorong," tandasnya.
Sekretaris KPU Jakarta Dirja Abdul Kadir Ungkap Pekerjaan KPUD Jakarta Belum Selesai |
![]() |
---|
Sempat Khawatir pada Kerawanan, KPU Jakarta Apresiasi Kinerja Polri Amankan Pelaksanaan Pilkada 2024 |
![]() |
---|
DKPP Prihatin Masih Banyak Penyelenggara Pemilu Tidak Netral di Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Kabupaten Bekasi Rilis Laporan Akhir Pengawasan Pemilu 2024, Ini Hasilnya |
![]() |
---|
Gugatan Kader PKB Calon Anggota DPR Terpilih yang Dipecat Cak Imin Dikabulkan Bawaslu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.