Ikut Wisata Sejarah Jakarta, Sudirman Said Mendapatkan Pelajaran Soal Keadilan

Akan tetapi, menurut Sudirman, VOC bangkrut dan jauh salah satunya disebabkan maraknya korupsi dari internal perusahaan dan tidak mampunya bersaing dalam perdagangan terutama dengan Inggris.

"Saya percaya bahwa sejarah berulang. Putaran 20 tahun sekali seperti pada 1908 tentang kebangkitan nasional, kemudian pada 1928 Sumpah Pemuda, lalu proklamasi pada 1945, dan revolusi dari orde lama ke orde baru pada 1965 hingga reformasi pada 1998. 

"Suasana sekarang juga mengarah pada dorongan perbaikan, hanya saja kapan momentumnya, belum ketemu saja [momentumnya]. Misalnya kegelisahan tentang praktek korupsi dan kolusi, demokrasi, pelanggaran etika kekuasaan.  Kita punya harapan agar para cendekiawan dan kaum terdidik tidak lelah mengingatkan bahwa sejarah akan berulang," kata Sudirman.

Dia menambahkan sejarah masa lalu Jakarta memiliki relevansi dengan dinamika saat ini yang tidak lagi menjadi ibu kota, tetapi sebagai pusat ekonomi menuju kota global.

"Mengikuti wisata sejarah pagi ini ada pelajaran bahwa daya saing dan tata kelola yang baik. Intinya hari ini kita belajar menjawab tantangan bagaimana Jakarta dapat menjadi hub dan pusat bisnis dunia. Bagaimana kita mengelola sumber daya alam kita yang luar biasa besarnya. Jakarta akan jadi kiblat pengelolaan bisnis di Indonesia," ucap dia.

"Jakarta menjadi hub dan pusat bisnis internasional yang seharusnya menjadikan Indonesia maju dan rakyatnya makmur karena tata kelola yang baik dalam bernegara dan perekonomian nasional," tutup dia.(m27)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.