Tinggalkan Anies, PKS Yakin Usung Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Ini Profil dan Harta Kekayaannya

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Setelah melalui pergulatan panjang siapa yang akan diusung PKS di Pilkada Jakarta 2024? Akhirnya terjawab, Sohibul Iman.

Mantan Presiden PKS itu dianggap lebih mumpuni, ketimbang mengusung tokoh luar, Anies Baswedan.

Baca juga: PKS Siapkan Kadernya untuk Maju dalam Pilkada DKI, Ada Ahmad Syaikhu, Sohibul Iman, dan Mardani Ali

Batalnya PKS mengusung Anies tentu menuai tanda tanya besar.

Namun, ada dugaan karena tidak deal untuk persoalan pendamping.

Sebab, Anies yang resmi didukung PKB dan sedang didekati PDIP, masih bingung mencari wakil.

PKB ingin mengusung kadernya, begitu juga PDIP. Melihat realita ini, PKS akhirnya mundur untuk membuat poros baru.

DPP PKS sepakat mengusung Wakil Ketua Majelis Syuro Mohamad Sohibul Iman sebagai bakal calon Gubernur Jakarta 2024.

Baca juga: Hadapi Calon dari Koalisi Prabowo di Pilgub Jabar, PDIP-PKS Siapkan Susi Pudjiastuti dan Sandi Uno

PKS menilai Sohibul memiliki integritas dan mampu memimpin Jakarta.

"Sebagai Partai pemenang di Jakarta, PKS memutuskan akan memperjuangkan kader terbaiknya sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta," kata Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri, Minggu (23/6/2024).

"Kandidat yang kami usung adalah Mohamad Sohibul Iman, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro PKS," imbuhnya.

Mungkin publik ada yang belum mengenal siapa itu Sohibul Iman, berikut ini adalah profilnya.

Menurut Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Sohibul memiliki integritas dan mampu memimpin Jakarta.

Sohibul Iman merupakan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS.

Baca juga: Nasdem Jakarta Rekomendasikan Tiga Nama untuk Pilgub, Ada Anies Baswedan dan Ahamd Sahroni

Dirinya pernah menjabat sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera sejak 10 Agustus 2015 hingga 5 Oktober 2020.

Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri, mengatakan PKS di bawah kepemimpinan Sohibul Iman mengalami kenaikan suara dan kursi secara signifikan dari 8,46 juta suara (6,77 persen) pada 2014 menjadi 11,49 juta suara (8,21 persen) di 2019, atau meningkat dari 40 kursi di 2014 menjadi 50 kursi di 2019.