Pilkada

Gibran Lengser, Sekar Krisnauli Putri Dedengkot Golkar Siap Ikut Pilkada Kota Solo, Ini Profilnya

Gibran segera lengser dari kursi Wali Kota Solo. Jabatan kosong itu menarik perhatian Golkar untuk mengusung Sekar Krisnauli Tanjung. Ini sosoknya.

Editor: Valentino Verry
kompas.com
Sekar Krisnauli Tanjung, politisi muda Partai Golkar akan ikut Pilkada Solo 2024, mengisi kursi kosong yang ditinggalkan Gibran Rakabuming Raka. 

"(Pesan Akbar Tanjung) Ada ini bukan cuma sebelum jadi ketua, tapi seumur hidup saya," ujarnya.

"Mungkin ya adalah tingkatkan suara Golkar di setiap Pemilu, ya itulah pesan dari beliau untuk saya selaku kader junior dan anak," jelasnya.

Di balik pesan itu, Sekar sejak usia tiga tahun, sudah dekat dengan dunia politik.

Bahkan, ia mengaku di umur tersebut, dirinya sempat mengikuti Deklarasi Partai Golkar pada 1999.

"Umur tiga tahun pakai topi Golkar di GBK waktu deklarasi Partai Golkar sebagai partai," ujarnya.

"Tapi itu kan sebagai observer ya, bukan partisipan politik aktif," imbuhnya.

"Namun memang ketertarikan saya terhadap bidang politik sudah sejak lahir hingga di usia muda, manifestasi mengikuti organisasi masyarakat dari SMP, SMA, hingga Kuliah," jelasnya.

Perempuan lulusan Boston University jurusan Jurnalistik itu sempat masuk dalam tim kampanye pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat Pilpres 2019.

Kemudian, Ia menjabat sebagai Media Relation for International Media dari Agustus 2018 sampai Juni 2019.

Setelahnya, Sekar tercatat tergabung dalam Ruang Guru sebagai Public Relation dari Agustus 2019 sampai Oktober 2020.

Sekar kemudian, aktif kegiatan diselenggarakan Golkar, dan sempat terpilih menjadi Ketua Panitia HUT ke-58 Golkar.

"Saya lulusan, Golkar Golkar Institute beach 1 pada 2020. Saya aktif juga di organisasi sayap di Organisasi Masyarakat (Ormas) DPP, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) di kepengurusan tahun ini. dan kami aktif juga di Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Golkar," jelasnya.

Terkait pandangan politik, Sekar berpandangan bahwa poltik sebagai alat untuk membantu masyarakat dengan memanfaatkan legislasi berpolitik.

"Saya rasakan adalah politik itu adalah alat yang luar biasa untuk kita bisa mencapai kebaikan, pembangunan, infrastruktur kita makin baik. Habis itu, mungkin kita bisa membuat legislasi-legislasi yang memanfaatkan elemen-elemen masyarakat yang banyak. Kita bisa merapikan birokrasi segala macam, kita bisa ikut dalam membangunkan SDM Pemuda,"paparnya.

"Perlu kita perhatikan adalah seorang politisi ini, menggunakan kekuasaannya dalam berpolitik. Jadi teman-teman pemuda jangan jadi anti politik karena sebenarnya dalam hidup kita selalu berpolitik" jelasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved