Berita Jakarta

Lurah Kalianyar Berharap Pemerintah Beri Subsidi BPJS Kesehatan untuk Pekerja Konfeksi di Wilayahnya

Kebanyakan, mereka dipekerjakan secara lepas dan diupah berdasarkan jam kerja tiap sehari atau seminggu sekali.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Potret kampung konfeksi di Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat. 


Hanya saja, saat ini upah yang diberikan tidak bisa maksimal lantaran pesanan konfeksinya tengah menurun 80 persen dibandingan saat Idul Fitri atau sebelum Covid-19.

"Umpama kotor (omzet) Rp 2 juta (seminggu) dikali 4 dalam sebulan, ya Rp 8 juta lah," katanya.

"Kalau upah tukang jahit rata-rata Rp 1,5 juta seminggu bisa lebih, bisa kurang tergantung skill (kemampuan), ada yang cepat, ada yang lambat. Kalo seumpama cepat bisa Rp 1,8 - Rp 2 juta," pungkasnya.

Akan tetapi, diakui Mancis jika upah tersebut hanya cukup untuk hidup sehari-hari. 

Oleh karenanya Mancis berharap ada uluran bantuan atau pembinaan dari pemerintah untuk pengembangan usaha konfeksi di Kalianyar. 

Kampung Konfeksi Kalianyar

Jika mengunjungi pemukiman penduduk di Kelurahan Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat, mata akan disuguhkan dengan pemandangan berbeda yang menampilkan potret aktivitas warga tengah bergelut dengan gundukan kain dan mesin jahit.

Di antara satu rumah dan rumah lainnya yang saling berdempetan, terdengar suara deru mesin yang pedalnya diinjak oleh penjahit. 


Suara itu terdengar bersahutan, syahdu dan menyapa lembut telinga pejalan kaki atau pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut.


Itulah impresi pertama yang didapat setiap orang kala masuk ke 'Kampung Konfeksi' di Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat.


Minggu (16/6/2024), Warta Kota mencoba menyusuri sebuah gang berama gang Kartika di Kampung Konfeksi Tambora, Jakarta Barat.


Saat berjalan menuju tempat tersebut, hilir mudik kendaraan yang membawa gundukkan kain hingga baju lusinan, menemani setiap langkah kami.


Kami menyaksikan para pengemudi motor, bajaj, hingga pendorong gerobak, mengantarkan muatan barangnya ke satu persatu rumah petakan yang membuka jasa konfeksi. 


Tak ayal, jika sejumlah transaksi keuangan antar sopir angkutan dan bos konfeksi nampak lumrah terjadi di sini. 

Bagaimana tidak, sepanjang jalan menuju gang Kartika, kami menyaksikan rumah-rumah produksi konfeksi yang sibuk dengan aktivitasnya. 

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved