Sosok Inspiratif
Cerita Basuki, dari Tukang Jahit yang Diupah Rp 2.500 per-Lusin Kini Jadi Bos Konfeksi di Tambora
Baginya, saling membantu sesama pelaku konfeksi adalah hal yang menyenangkan sebab sama-sama saling membuka rezeki.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Ia memulai perputarannya dengan merekrut 12 karyawan yang merupakan warga sekitar Kelurahan Kalianyar.
Mereka dipekerjakan sebagai penjahit, cuci gosok, obras, tukang rantai, hingga kurir.
"Terus ada yang harian juga buat bantu-bantu saya ngambil barang," kata Basuki.
Ya, Basuki mengaku tak ingin menonjol sendiri. Ia memberdayakan putra putri daerah agar mereka memiliki pekerjaan yang halal dan layak.
Meski diakuinya tak seberapa, namun setidaknya ada aktivitas yang dilakukan masyarakat untuk menyambung hidup.
Apalagi, Basuki memiliki 3 orang bos yang kerap memintanya untuk memproduksi sejumlah pakaian dalam jumlah yang banyak.
"(Produksi) tergantung dari bos ngasih barangnya. Kalau lagi ramai per-minggu bisa 700 lusin. Paling banyak pernah 1.000 lusin seminggu," ungkap Basuki.
Tak heran jika tiap minggunya omzet belasan juta bisa dikantongi Basuki, terutama saat momen-momen tertentu yang membuatnya banjir orderan.
"Kalau kayak gini ada yang enggak ngasih kerjaan karena lagi sepi. Tapi ya itu pusingnya kalau lagi timpuk semua (pesanan bareng). Minta buru-buru semua," jelas dia.
"Itu biasanya pas mau lebaran, mau masuk puasa, imlek, tahun baru," imbuhnya.
Selain itu, ia juga pernah kebanjiran orderan saat musim kampanye Pilpres 2024 lalu.
Namun diakui Basuki, dirinya tak mau tamak lantaran takut hasilnya mengecewakan. Ia bahkan tak segan menolak sejumlah pesanan jika dirasa sudah membuat karyawannya kewalahan.
"Kadang-kadang saya nolak juga karena kami udah ada perjanjian sama bos. Takutnya bos minta ini minta, kami yang enggak mampu. Kalau sekedar bantuin (dilimpahin ke teman) mau," kata Basuki.
Baginya, saling membantu sesama pelaku konfeksi adalah hal yang menyenangkan sebab sama-sama saling membuka rezeki.
Lebih lanjut, Basuki mengaku ingin mendapat binaan dari pemerintah dalam pengembangan usahanya.
Kisah Inspiratif Gaby, Anak Sopir Angkot Bersuara Merdu Kini Jadi AO Tangguh PNM Mekaar |
![]() |
---|
Kisah Inspiratif Rizwan Ilyasin Pembuat Mata Palsu di Ciputat, Tergugah dari Kisah Hidup Sang Anak |
![]() |
---|
Cerita Elsa, Dirikan Kampung Jahit untuk Berdayakan Masyarakat Ekonomi Lemah |
![]() |
---|
Sejak Kecil Tak Punya Privilege, Berkat Kerja Keras Clinton Augusto Kini Sukses sebagai Pengusaha |
![]() |
---|
Endang Koswara Jadikan Pandemi sebagai Momentum Kebangkitan Membangun Bisnis Roti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.