Pilkada 2024

Projo Kebakaran Jenggot, Jokowi Diserang PDIP untuk Pilkada Serentak

Relawan Pro Jokowi (Projo) kebakaran jenggot hingga menyindir keras para elite PDIP yang masih menyerang Presiden Joko Widodo atau Jokowi

dokumentasi Projo
Bendahara Umum Relawan Pro Jokowi atau Projo, Panel Barus merespons serangan-serangan ke Presiden Joko Widodo alias Jokowi menjelang Pilkada serentak 2024. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Relawan Pro Jokowi (Projo) kebakaran jenggot hingga menyindir keras para elite PDIP yang masih menyerang Presiden Joko Widodo atau Jokowi karena dianggap tidak pada tempatnya. 

Terbaru, Wasekjen PDIP yang merupakan ketua Fraksi PDIP di DPR, Utut Adianto yang menyentil Presiden Jokowi yang lebih mendengarkan relawan seperti Projo dan Bara JP dibandingkan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dan Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas).

Bendahara Umum Projo Panel Barus menilai, pernyataan Utut Adianto tersebut bagian dari rangkaian strategi atau taktik PDIP untuk mendiskreditkan Jokowi demi kemenangan Pilkada Serentak 2024.

"Itu sudah mengarah dan cenderung kepada mulai menyerang Jokowi, mendegradasi Jokowi. Ini mereka lakukan dalam rangka taktik menghadapi pilkada serentak 2024," ujar Panel Barus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/6/2024).

Panel menegaskan, hal tersebut merupakan taktik usang yang berpotensi menjadi kontraproduktif. 

Pasalnya, Presiden Jokowi merupakan salah satu presiden terbaik yang dimiliki oleh Indonesia sehingga mayoritas masyarakat masih mencintai Jokowi.

Baca juga: Projo Sebut Serangan untuk Jokowi Jelang Pilkada 2024 Tidak Ampuh

"Itu taktik usang karena Jokowi masih dicinta rakyat Indonesia karena Jokowi adalah salah satu presiden terbaik yang dimiliki bangsa ini. Justru hal tersebut bisa berdampak negatif terhadap perolehan suara PDIP di Pilkada Serentak 2024 karena menyerang Jokowi tidak pada tempatnya, mendegradasi Jokowi," tandas Panel.

Panel juga menilai, Urut Adianto lupa kalau Presiden Joko Widodo adalah pemimpin yang suka mendengarkan semua pihak dari berbagai kalangan. 

Karena itu, Jokowi sering melakukan blusukan dan bertemu dengan berbagai kalangan, termasuk dengan Lemhannas, Wantannas, tokoh masyarakat, petani dan para relawan.

"Pak Jokowi adalah pemimpin yang mendengarkan, ketemu tokoh agama, dia mendengarkan. Pak Jokowi ketemu pimpinan kementerian/lembaga, pak Jokowi datang ke desa-desa, dia mendengar, ketemu petani dia mendengar. Dia tipe pemimpin yang mau mendengarkan, dan itu hak beliau. Dia mau bertemu dan mendengarkan, itu hak beliau sebagai pimpinan. Jadi, tidak perlu dikomparasikan," jelas Panel.

Lebih lanjut, Panel mengatakan pernyataan Utut Adianto sebenarnya menggambarkan gejala merata di kalangan elite PDIP, yakni sikap baperan berkelanjutan. 

Hal ini tidak terlepas dari kekalahan PDIP di Pilpres 2024 dan penurunan perolehan suara di Pileg 2024.

Baca juga: Gelar Kongres Sebelum Pelantikan Presiden 2024, Relawan Projo Jadi Parpol dan Jokowi Jadi Ketum?

"Kami melihat ada gejala yang merata di elite PDIP, ada sikap baperan yang berkelanjutan. Ada gejala di elite PDIP sikap baperan berkelanjutan. Kenapa baperan berkelanjutan? Ini ekses dari sekali lagi kalah pilpres dan pileg turun angkanya. Kenapa itu terjadi? Karena ada perubahan relasi antara Jokowi dengan PDIP sebelum pemilu," imbuhnya. 

Diketahui, Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi I DPR menyinggung jika Presiden Jokowi juga lebih mendengar relawan Pro Jokowi hingga Bara JP dibanding Wantannas dan Lemhannas. 

Utut pun mempertanyakan peran dan fungsi kedua lembaga tersebut.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved