Pilkada

Diisukan Pecah Kongsi Akibat Pilkada Jakarta, Anies dan Sudirman Said Kompak Tutup Mulut

Hubungan Anies Baswedan dan Sudirman Said tak lagi harmonis. Ada apa gerangan? Diduga karena Pilkada Jakarta, keduanya mau ikut.

Editor: Valentino Verry
Wartakotalive/Ramadhan LQ
Sudirman Said dan Anies Baswedan kompak tutup mulut ketika dimintai pendapat soal keinginan keduanya maju di Pilkada Jakarta. Mereka tampaknya ingin menghormati satu sama lain. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Anies Baswedan dan Sudirman Said pernah sangat dekat, momen itu terjadi ketika Pilpres 2024.

Kala itu, Sudirman Said menjadi Co-Captain Timnas AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar).

Setelah Anies gagal di Pilpres 2024, hubungan kedua tokoh itu juga berubah.

Baca juga: Spanduk Anies Baswedan Maju Pilkada DKI Mulai Ramai Bertebaran, Camat Kembangan: Saya Tertibkan

Mereka tak lagi akrab, bahkan kini keduanya berseberangan untuk urusan Pilkada Jakarta.

Diketahui, Sudirman Said ingin maju di Pilkada Jakarta, dan minta dukungan Anies, sebagai balas jasa.

Akan tetapi, Anies sendiri ingin juga ikut pesta demokrasi itu yang digelar 27 November 2024 ini.

Mengingat elektabilitas Anies masih cukup tinggi sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta.

Kini, kedua tokoh itu kompak tutup mulut ketika dimintai tanggapan mengenai satu sama lain.

Baca juga: Pendukung Sudirman Said Tak Takut bila Harus Hadapi Kaesang di Pilkada DKI

Ketika ditemui di Taman Literasi, Jakarta, Jumat (7/6/2024) siang, Anies tidak mau berkomentar saat ditanya soal komunikasinya dengan Sudirman.

“Itu saja sudah,” ucap Anies dikutip dari Kompas.com.

Begitu juga Sudirman Said enggan menanggapi pertanyaan awak media soal kans Anies bekerja sama dengan PDIP di Pilkada Jakarta.

“Jangan mengomentari orang lain lah,” kata Sudirman sambil tersenyum.

Sudirman mengaku siap bertarung dengan Anies memperebutkan kursi gubernur Jakarta.

Baca juga: Sudirman Said Serius Ingin Ikut Pilkada Jakarta: Parpol Silahkan Menentukan, Saya Menyediakan Diri

Ia beralasan, Jakarta yang sedang dalam masa transisi perpindahan ibu kota negara semestinya tidak dipimpin oleh gubernur yang berseberangan dengan presiden.

“Tidak elok kalau gubernur Jakarta itu berseberangan karena banyak sekali isu-isu transisi yang harus diselesaikan," kata Sudirman, 23 Mei 2024.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved