Berita Foto
Denny JA Pelukis Pertama di Indonesia dengan Asisten Artificial Intelligence
Sebanyak 188 lukisan Denny JA yang dibuat menggunakan asisten bernama Artificial Intelligence dipamerkan di gedung Hotel Mahakam 24 Residence.
Firman menyebutkan, meski Hotel Mahakam 24 Residence bukan kategori hotel mewah, tapi pihaknya ingin melengkapi hotel dengan fasilitas galeri lukisan.
"Karena Hotel Mahakam 24 Residence bukan hotel bintang lima. Memang hotel kami juga tidak lengkap fasilitas gelar lukisan karena ia bukan museum atau galeri, tapi hotel kami bersiap menjadi galeri lukisan juga. Khususnya satu genre saja, dalam hal ini, genre lukisan artificial intelligence," sebutnya.

Maka seluruh gedung Hotel Mahakam 24 Residence dengan enam lantai, dipenuhi lukisan Denny JA.
Di semua lantai tersebut, di bagian eksterior, yang menghubungkan kamar-kamarnya dipajang 188 lukisan Denny JA. Setiap lantai berisi lukisan dengan satu topik dan tema berbeda-beda.
Di lantai paling tinggi, yaitu lantai tujuh, khusus menampilkan lukisan-lukisan Denny JA mengenai imajinasi anak-anak. Ada anak-anak di sana yang sedang rindu bermain ayunan di bulan.
Ada anak kecil dari satu desa yang naik sepeda dan membayangkan dirinya melayang di antara planet-planet yang luas.
Juga ada anak-anak yang membayangkan mereka masuk ke dalam laut dan bermain dengan ikan-ikan sebagai sahabatnya.
Lantai bawahnya lagi khusus untuk aneka lukisan dengan telinga yang besar. Itu sebagai simbol mendengarkan. Denny menggambarkan tokoh yang dalam hidupnya banyak mendengar, telinganya lebih besar.

Di sana ada Mahatma Gandhi, Nelson Mandela. Ada Bunda Teresa, Dalai Lama. Juga hadir tokoh-tokoh lain yang mungkin tidak kita kenal, tetapi mereka mendedikasikan diri untuk mendengar.
Lantai di bawahnya lagi, Denny melukis ulang berbagai pelukis dunia. Remaking. Tetapi dalam lukisan itu ia berikan bobot baru sesuai dengan zaman sekarang.
Ada Da Vinci, Michelangelo, Van Gogh, Pablo Picasso, tetapi juga generasi berikutnya seperti Andy Warhol, Gustav Klimt, Frida Kahlo, Fernando Botero.
Bahkan juga ada pelukis Indonesia seperti Raden Saleh, Dede Eri Supria dan Affandi, yang lukisan dilukis ulang oleh Denny JA, demikian Firman Firdaus.
Denny JA sendiri menyatakan, kemampuan Artificial Intelligence untuk melukis pada waktunya akan melampaui raksasa pelukis di zaman dulu.
"Tapi tetap saja para kreator yang mendayagunakan AI itu akan lebih hebat lagi," ungkap Denny JA.
BERITA FOTO Sepekan Kebakaran, Pedagang Pasar Taman Puring Kembali Berjualan |
![]() |
---|
Amartha Gelar 10X Run di Jakarta, Ada Hadiah Dua Tiket Berlari di Berlin Marathon 2025 |
![]() |
---|
Indonesia International Pet Expo Kembali Hadir, Targetkan 70.000 Pengunjung |
![]() |
---|
Gelar FGD, Kadin dan Kominfo Bahas Tantangan Kesenjangan dan Pemerataan SDM Cakap Digital |
![]() |
---|
Kemenko PMK dan Save the Children Ajak Anak-Anak Ikut ‘Aksi Generasi Iklim’ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.