Berita Jakarta

Pelaku yang Hamili Siswi SLB di Kalideres Masih Dikejar, Sudindik Jakarta Barat Minta Bantuan

Kasus pelecehan seksual berujung hamil yang menimpa seorang siswa SLB di Kalideres berinisial AS (15), hingga kini masih belum menemukan titik terang.

warta kota/gilbert sem sandro
Kasus pelecehan seksual berujung hamil yang menimpa seorang siswa SLB di Kalideres berinisial AS (15), hingga kini masih belum menemukan titik terang. (Ilustrasi) 

WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH — Kasus pelecehan seksual berujung hamil yang menimpa seorang siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kalideres berinisial AS (15), hingga kini masih belum menemukan titik terang.

Pasalnya, pihak keluarga hingga Suku Dinas Pendidikan (Sudindik) Jakarta Barat belum menemukan siapa pelaku yang berbuat asusila tersebut, meski pihak keluarga yakin bahwa pelaku merupakan teman kelas korban di SLB Kalideres tersebut.

Menurut Kepala Suku Dinas Pendidikan (Kasudindik) Wilayah 1 Jakarta Barat, Diding pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam memecahkan kasus ini.

Mulai dari mengumpulkan orang tua korban, pihak sekolah, Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), hingga Kementetian Perlindungan Anak. 

"Artinya, kami Sudin adalah tindaklanjuti permintaan orangtua agar menemukan si pelaku. Nah itu PR-nya," kata Diding kepada wartawan, Selasa (4/6/2024).

"Kami sedang mencarikan solusi ya, yang pertama adalah tentu harus punya alat ya untuk menunjuk siapa si pelakunya," imbuh dia.

Diding juga mengakui bahwa pihaknya mengalami kesulitan dalan penanganan kasus ini. Oleh karena itu, pihaknya banyak melibatkan lembaga dan pihak-pihak yang dapat mumpuni menangani kasus ini.

Pasalnya, lanjut Diding, korban merupaka disabilitas yang tidak visa menunjukkan secara gamblang siapa pelaku yang melakukan aksi tidak senonoh itu.

"Maka dari itu, kami dengan alat instrumen yang dimiliki oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pelayanan Terpadu (PPPA) DKI Jakarta. Nah mereka yang nanti akan turut saat itu cari jalan terakhir tentu, jalan terakhir nanti kalau udah lahiran kan bisa tes DNA ya," ungkap Diding.

Tapi sembari menunggu hal tersebut, tambah dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian dan tim PPPA untuk mencari solusi yang jitu dalam memecahkan masalah ini.

Hanya saja, solusi tersebut belum kunjung ditemukan hingga hari ini.

Baca juga: Pelaku Pelecehan Siswi SLB Dilakukan Teman Kelasnya, Kasudin Pendidikan Jakbar Tunggu Tes DNA

"Tapi mudah-mudahan nanti sambil berjalan waktu kita bisa menemukan, kami sambil menunggu proses instrumen yang dilakukan, asesmen yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pelayanan Terpadu (PPPA) DKI Jakarta, dari polisi juga," ucap Diding.

"Kemudian, kalau udah ada laporan ke polisi ya semua SOP dijalankan secara hukumnya, mudah-mudahan ketemu pelakunya," imbuh dia.

Sementara itu, saat ditanyai tanggapannya terkait tes DNA pra melahirkan yang sudah dilakukan korban berdasarkan rekomendasi unit Perempuan Perlindungan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Barat, Diding mengaku belum bisa menyimpulkannya.

Kendati begitu, dia berharap tes DNA itu bisa menjadi jalan untuk korban mendapatkan keadilan.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved