Kesehatan

4 Tips untuk Melawan Ngidam Gula Supaya Tubuh Tidak Mengonsumsinya Berlebihan

Seiring kita menghadapi berbagai masalah kesehatan dan mengamati studi kasus, banyak dari kita memutuskan untuk mengurangi konsumsi gula sama sekali.

Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Pixabay
Seiring kita menghadapi berbagai masalah kesehatan dan mengamati studi kasus, banyak dari kita memutuskan untuk mengurangi konsumsi gula sama sekali. Ilustrasi gula yang dianggap berbahaya bagi kesehatan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Selama berabad-abad, kita berada di bawah pengaruh oleh saran bahwa setiap kabar baik atau hari harus diakhiri dengan cara yang lebih manis.

Namun seiring kita menghadapi berbagai masalah kesehatan dan mengamati studi kasus, banyak dari kita memutuskan untuk mengurangi konsumsi gula sama sekali.

Dilema ini menimbulkan banyak pertanyaan namun jawabannya terbatas: Haruskah kita menghentikan konsumsi sepenuhnya?

Baca juga: 10 Buah yang Ramah untuk Diabetes, Diyakini Bisa Mengelola Kadar Gula Darah Menjadi Lebih Baik

Haruskah kita bersenang-senang hanya di akhir pekan?

Sebelum memulai upaya mengurangi gula, penting untuk mempertimbangkan beberapa poin penting yang dapat memengaruhi upaya Anda dan berpotensi menyebabkan peningkatan konsumsi. 

Gula adalah unsur nutrisi yang secara signifikan mempengaruhi kesehatan mental dan fisik kita. 

Baca juga: Awas! Jangan Sembarangan Kurangi Konsumsi Gula, Ini Faktor yang harus Dipertimbangkan

Meskipun gula alami yang ditemukan dalam makanan utuh seperti buah-buahan dan sayuran dapat diterima dalam jumlah sedang, konsumsi gula tambahan yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan kita.

Gula tambahan, yang dimasukkan ke dalam berbagai makanan olahan dan kemasan oleh produsen makanan untuk meningkatkan rasa atau memperpanjang umur simpan, merupakan perhatian utama. 

Gula tambahan ini tersedia dalam berbagai bentuk, antara lain gula meja, gula bit, madu, agave, sirup jagung fruktosa tinggi, dan sirup beras merah. 

Baca juga: Berikut 5 Mitos dan Fakta Tentang Gula yang Wajib Anda Tahu

Anehnya, banyak makanan yang mungkin tidak kita kaitkan dengan rasa manis, seperti sup, roti, daging yang diawetkan, dan saus tomat, juga mengandung tambahan gula.

Asupan gula yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan peradangan, peningkatan kadar trigliserida, dan tekanan darah tinggi, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung dan gangguan metabolisme lainnya. 

Selain itu, konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak di arteri sehingga menyebabkan aterosklerosis.

Baca juga: Selain Diabetes, 5 Efek Samping Gula Yang Harus Anda Ketahui, Salah Satunya Penuaan Dini

Namun, mengurangi asupan gula bisa menjadi tantangan karena sifatnya yang membuat ketagihan. 

Konsumsi gula secara langsung merangsang otak, menyebabkan produksi dopamin, neurotransmitter 'perasaan enak'. 

Faktanya, gula telah terbukti memiliki efek yang sama pada otak seperti narkotika yang sangat membuat ketagihan seperti kokain. 

Baca juga: Jangan Banyak Mengonsumsi Gula Tambahan Saat Buka Puasa, Ini yang Terjadi pada Tubuh Bila Berlebihan

Seringnya mengonsumsi makanan dan minuman manis dapat meningkatkan nafsu makan, dan mengurangi konsumsi gula dapat mengakibatkan gejala sakit kepala, kecemasan, dan meningkatnya nafsu makan akan gula.

Selain itu, individu mungkin secara tidak sengaja mengembangkan kebiasaan makan berlebihan akibat penghentian konsumsi gula

Siklus ketergantungan dan penarikan diri dari gula dapat diperburuk oleh perasaan bersalah, malu, marah, dan depresi.

Baca juga: Madu versus Gula, Mana yang Lebih Baik untuk Diet Bagi Penderita Diabetes?

Sehingga menyebabkan semakin banyak makan makanan manis sebagai upaya untuk meredakan emosi negatif.

Berikut 4 tips untuk melawan ngidam gula dan konsumsi berlebih:

1. Konsumsi protein tambahan

Makanan kaya protein mengandung asam amino, yang penting untuk memproduksi bahan kimia otak yang membantu mengekang keinginan akan makanan manis dan mendorong pemikiran yang lebih jernih.

2. Pilih camilan buah segar

Buah segar mengandung gula dan serat alami, menjadikannya alternatif yang lebih sehat dibandingkan kue kering dan permen batangan.

3. Prioritaskan tidur

Tidur yang cukup membantu mengatur hormon rasa lapar dan mengurangi keinginan untuk makan makanan manis.

4. Tetap terhidrasi

Minum banyak air dapat membantu melawan kelelahan dan sakit kepala yang berhubungan dengan penghentian gula.

Selain tips tersebut, penting untuk memperhatikan pola makan dan gaya hidup Anda secara keseluruhan. 

Meskipun gula dapat dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang, penting untuk membatasi asupan gula tambahan yang terdapat pada permen, kue, biskuit, coklat, minuman bersoda, dan jus. 

Sebaliknya, fokuslah untuk memasukkan makanan utuh dan padat nutrisi ke dalam pola makan Anda.

Sebagai pengganti gula, stevia bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengurangi konsumsi gula tambahan sambil tetap menikmati rasa manis. 

Berasal dari daun tanaman Stevia rebaudiana, pemanis stevia merupakan alternatif nol kalori yang dapat digunakan dalam berbagai makanan dan minuman. 

Namun, penting untuk mengonsumsi stevia dalam jumlah sedang dan mewaspadai potensi efek samping, termasuk efek diuretik dan ketidaknyamanan pencernaan yang terkait dengan gula alkohol. (NDTV)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved