Kecelakaan Maut

Kisah Pilu Siti Masitoh Mencari Putrinya yang Tewas Usai Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana

Kisah Pilu Sahrudin-Siti Masitoh Mencari Putrinya yang Jadi Korban Tewas Kecelakaan Maut di Subang. Sempat Tak Lihat Nama Putrinya di Data Korban

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Sahrudin dan Siti Masitoh, orangtua Intan Rahmawati yang menjadi korban kecelakaan maut di Subang, saat ditemui di Parungbingung, Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat, pada Selasa (14/5/2024).  

"Alhamdulilah, Dea selamat. Tetapi dia masih sering bengong kalau diajak ngobrol, mungkin masih ingat teman-temannya," kata Devi saat ditemui wartawan di SMK Lingga Kencana, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (13/5/2024).

Dia menjelaskan Dea hanya mengalami luka ringan dan memar dalam kecelakaan ini.

Saat study tour pelajar SMK Lingga Kencana sempat foto bersama di depan bus Putera Fajar. Sayang acara perpisahan kelas XII itu berakhir duka dan meninggalkan trauma bagi korban selamat.
Saat study tour pelajar SMK Lingga Kencana sempat foto bersama di depan bus Putera Fajar. Sayang acara perpisahan kelas XII itu berakhir duka dan meninggalkan trauma bagi korban selamat. (tribun jabar)

"Dia sudah di rumah, tidak sempat dirawat di rumah sakit. Saat datang dari Subang, dia hanya cek fisik sebentar di Rumah Sakit Brimob Kelapa Dua, lalu pulang," ungkap Devi sambil meneteskan air mata.

Berdasarkan pengakuannya, lanjut Devi, Dea duduk dibangku ketiga dari belakang baris sebelah kiri.

Saat mobil terguling-guling, Dea panik dan mencari pegangan.

Tubuhnya pun ikut terlempar beberapa kali di dalam bus hingga dia pingsan tak sadarkan diri.

"Begitu sadar, dia sudah berada di bagian pinggir kanan di dalam bus.

Ketika temannya panggil namanya, dia langsung bangun dan keluar lewat atap yang sudah miring dan jebol," papar Devi.

Devi mengungkapkan bahwa Dea sempat telpon dengan sang ibunda di rumah sekira 30 menit sebelum kejadian itu.

"Sebelumnya dia telpon mama mengabarkan bahwa dia dalam perjalanan pulang. Sekira 30 menit kemudian, saya dapat kabar dari adik saya di Surabaya mengenai kecelakaan ini," bebernya.

Dea sempat menghubungi kakaknya di Surabaya menggunakan telpon temannya.

Lalu kakaknya meneruskan informasi kecelakaan itu ke Devi.

"Setelah dapat info, saya hubungi mama. Alhamdulilah, bersyukur banget dia selamat. Saudara-saudara dan tetangga semuanya tidak percaya Dea selamat kalau melihat kondisi bus tersebut yang hancur," tutur Devi.

Dalam kecelakaan ini, Dea kehilangan telepon genggam, KTP dan tas selempang.

Kesaksian Korban Selamat

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved