Kecelakaan Maut

Kisah Pilu Siti Masitoh Mencari Putrinya yang Tewas Usai Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana

Kisah Pilu Sahrudin-Siti Masitoh Mencari Putrinya yang Jadi Korban Tewas Kecelakaan Maut di Subang. Sempat Tak Lihat Nama Putrinya di Data Korban

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Sahrudin dan Siti Masitoh, orangtua Intan Rahmawati yang menjadi korban kecelakaan maut di Subang, saat ditemui di Parungbingung, Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat, pada Selasa (14/5/2024).  

Dengan informasi yang masih simpang siur, Siti mendapat kabar bahwa jenazah korban kecelakaan sedang dipindahkan dari salah satu rumah sakit ke RSUD Subang.

"Saya tunggu setiap ambulans yang masuk. Saya cek datanya, tetapi tidak ada nama Intan," tuturnya.

Ketika mobil ambulans terakhir tiba di RSUD Subang, Siti memberanikan diri meminta data-data nama korban ke polisi.

Polisi memberikan daftar nama korban dan ternyata benar ada nama sang anak Intan Rahmawati.

"Saya langsung nyesek (merasa sesak dada-Red) dan lemas. Saya langsung terdiam. Saya tidak percaya dan belum iklas," kata Siti.

Sahrudin dan Siti sempat ingin melihat langsung jenazah putrinya untuk mendapatkan kepastian. Namun polisi tidak mengizinkan.

"Polisi lalu tunjukkan foto korban. Saya langsung mengenalinya dari celana dan gelang yang dipakai bahwa itu Intan," tambah Sahrudin.

Setelah mendapat kepastian putrinya menjadi korban tewas, Sahrudin dan Siti merasa sangat sedih sehingga tidak bisa berkata apa-apa.

"Kami langsung duduk lemas dan diam membisu," ujar Sahrudin.

Mereka lalu menunggu jenazah Intan Rachmawati dibersihkan dan dibawa pulang ke Depok untuk dimakamkan.

"Intan sudah dimakamkan bersama enam temannya dan satu guru di TPU Parung Bingung. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mengurus jenazah Intan sejak evakuasi di Subang hingga pemakaman di Depok. Alhandulilah, semua berjalan lancar," tandas Sahrudin.

Saksikan Teman-temannya Tewas Dalam Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Devi: Dea Kini Suka Bengong

Korban selamat dalam kecelakaan maut bus Putera Fajar di Subang pada Sabtu (11/5/2024) hingga kini masih mengalami trauma.

Salah satunya dialami oleh Dea Savitri (18), siswi SMK Lingga Kencana Depok.

Devi, kakak kandung Dea Savitri, mengatakan adiknya masih merasakan trauma psikis setelah bus yang ditumpangi bersama teman-temannya mengalami kecelakaan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved