Kecelakaan Maut

Yayu Mengaku Putrinya Masih Trauma Setelah Selamat dari Kecelakaan Maut di Ciater Subang

Yayu, orang tua korban selamat dalam kecelakaan maut di Ciater, Subang, beberkan pengalamannya mencari anaknya setelah insiden maut itu terjadi.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Sigit Nugroho
TribunnewsDepok/Hironimus Rama
Yayu, orangtua korban selamat dalam kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat, saat ditemui di SMK Lingga Kencana Depok pada Senin (13/5/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Yayu, orang tua korban selamat dalam kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat, tak kuasa menahan tangis saat mendatangi SMK Lingga Kencana di Parungbingung, Pancoran Mas, Depok pada Senin (13/5/2024).

Dengan suara terbata-bata dia menceritakan pengalamnnya mencari putrinya, Nadia yang menjadi salah satu korban dalam tragedi tersebut.

"Saya tidak kuat untuk menceritakannya," kata Yayu sambil menahan isak tangis di Parungbingung, Senin (13/5/2024).

Yayu mengaku mendapat informasi mengenai kecelakaan lalu lintas di Subang pada Sabtu (11/5/2024) malam dari grup WhatsApp (WA).

"Setelah mendapat informasi kecelakaan, saya panik. Saya langsung meluncur ke RSUD Subang.  Saya berangkat dari rumah pukul 20.30 WIB. Perjalanan ke sana memakan waktu selama 3 jam," ujar Yayu.

Tiba di Subang, dia langsung mencari informasi keberadaan anaknya di RSUD Subang.

Namun dia tidak menemukan nama anaknya di daftar korban.

Baca juga: Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana Depok, Korban Selamat Alami Trauma dan Butuh Psikolog

Begitu pun di sejumlah puskesmas di Subang, nama anaknya tidak tertera.

"Selang beberapa saat anak saya tiba di  RSUD Subang bersama tim evakuasi. Alhamdulilah, anak saya selamat, cuma alami luka-luka kecil di tangan dan sedikit robekan di dahi," papar Yayu.

Setelah melakukan pengobatan, Yayu bersama anaknya pulang ke Depok.

"Saya pulang dari Subang, Minggu (12/5/2024) pukul 03.00 WIB," ungkapnya.

Yayu bersyukur anaknya selamat dalam kecelakaan maut ini.

"Saya bersyukur banget anak saya cuma luka-luka ringan yang bisa saya obati. Saya tidak bisa bayangkan bagaimana traumanya orang tua yang anaknya meninggal," tutur Yayu.

Baca juga: Sebelum Kecelakaan Maut di Subang, PO Trans Putera Fajar Punya Sejarah Kelam, Busnya Pernah Terbakar

Yayu menambahkan Nadia belum sempat menceritakan secara detail soal kecelakaan itu kepada dirinya.

"Sampai di rumah saya tidak berani tanya, takut masih trauma," ucap Yayu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun depok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved