Kecelakaan Maut
Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana, Pengamat Sebut Kebanyakan Armada Bekas AKAP
Djoko Setijowarno menuturkan jika bus berpelat AD 7524 OG itu, tidak terdaftar dan KIR-nya (uji kendaran) telah mati sejak 6 Desember 2023 lalu.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dian Anditya Mutiara
"Dan korban-korban fatal dengan polanya sama, yaitu tidak adanya sabuk keselamatan dan bodi bus yang keropos, sehingga saat terjadi laka terjadi deformasi yang membuat korban tergencet," imbuhnya.
Lebih lanjut, perkara ini juga terkait dengan pemerintah yang membuat aturan batas usia kendaraan, namun masih setengah hati.
Di mana, bus lama yang tidak discrapping (buang), akan tetap dijual kembali sebagai kendaraan umum, selagi masih berpelat kuning.
"Sehingga bisa diKIR, tapi tidak memiliki izin. Keadaan ini terus terjadi dan tidak bisa dikendalikan," kata Djoko.
Oleh karena itu, ada tiga madalah krusial yang menyebabkan kejadian serupa terus berulang di Indonesia.
Pertama, ucap Djoko, jumlah pengemudi bus dan truk di Indonesia mengalami penurunan, dan ratio dengan jumlah kendaraan yang beroperasi sudah masuk dalam zona berbahaya (danger).
Kedua, kecakapan pengemudi dalam mengoperasikan kendaraan di jalan di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi yang ada pada bus dan truk, serta kemampuan melakukan pendeteksian dini atas kondisi kendaraan yang mengalami kondisi buruk, sangatlah rendah.
"Hal ini teridentifikasi dari faktor faktor penyebab kecelakaan bus dan truk yang terkait dengan kecakapan pengemudi ternyata tidak terekam pada mekanisme pengambilan SIM B1/B2 kita serta mekanisme pelatihan Defensive Driving Training (DDT), yang selama ini dijadikan persyaratan wajib Kemenhub untuk memberi izin," jelasnya.
Ketiga, jumlah waktu kerja, waktu istirahat, waktu libur dan tempat istirahat pengemudi bus dan truk di Indonesia sangat buruk.
"Tidak ada regulasi yang melindungi mereka, sehingga performance mereka beresiko tinggi terhadap kelelahan dan bisa berujung pada micro sleep (ngantuk)," pungkasnya.
Djoko memandang, ketiga masalah tersebut hingga sampai saat ini masih belum tertangani.
Menurutnya, belum ada sistem mitigasi yang terstruktur dan sistematis, sehingga ke depan kecelakaan bus dan truk di Indonesia bisa akan terus terjadi.
Bahkan, kasus-kasus serupa bisa mengalami peningkatan jika pemerintah tidak menanganinya dengan baik. (m40)
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com di WhatsApp : di sini
Pemotor Wanita Tewas Terlindas Truk di Tulungagung, Sopir Kabur saat Dikejar Warga |
![]() |
---|
Penyebab Kecelakaan Kades Beserta Istri dan Anak Tewas di Cianjur, Mobil Dikendarai Sang Istri |
![]() |
---|
Truk Pasir Tabrak Angkot Bawa Ibu-Ibu Pengajian di Purworejo Jateng, 11 Tewas 6 Luka-luka |
![]() |
---|
Maulana Evakuasi 6 Korban Kecelakaan Maut Bus ALS di Sumbar, Dengar Dentuman Keras Saat Terguling |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut Dua Truk Lindas Sepeda Motor di Ciater Subang, Pasutri Tewas Sopir Luka Berat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.