Lipsus Skincare
Ngeri, Ini yang Akan Terjadi Pada Kulit Jika Pakai Kosmetik dan Skincare Berbahaya non-BPOM
Darma menjelaskan, zat terlarang dalam kosmetik bisa digolongkan menjadi bahan berbahaya dan bahan obat.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah
WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH — Maraknya kosmetik dan skincare berbahaya yang dirilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), membuat pengguna harus lebih berhati-hati dalam memilih produk kecantikan.
Pasalnya, ada banyak efek yang mungkin terjadi apabila zat-zat terlarang dalam kosmetik itu masuk ke kulit manusia.
Dampak tersebut dapat dirasakan baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh dokter I Gusti Nyoman Darmaputra selaku Associate Professor Dermatologi Venereologi FK UNUD, saat dihubungi Warta Kota, Minggu (12/5/2024).
Menurutnya, bahan obat yang sering dimasukkan ke dalam kosmetik adalah hidrokuion, steroid dan asam vitamin A atau tretinoin.
Baca juga: Ingin Glowing Kayak Artis di Medsos, Iwi Tergoda Gunakan Skincare Abal-abal, Ini Kisahnya
Kandungan itu, lanjut Darma, sebenarnya tidaklah berbahaya apabila diresepkan dan diawasi penggunaannya oleh dokter.
Namun apabila tidak diawasi dan dicampurkan tanpa resep dokter, maka dapat menimbulkan risiko jangka pendek dan panjang.
"Jangka pendek seperti iritasi (kulit kemerahan, mengelupas) terutama pada penggunaan tretinoin dan hidrokuinon," kata Darma.
"Jangka panjang terutama kandungan steroid, dapat membuat kulit menjadi atropi atau tipis, warna putih atau belang-belang, pembuluh darah/urat-urat kecil terlihat, serta dapat menimbulkan stretch mark," imbuhnya.
Darma menjelaskan, zat terlarang dalam kosmetik bisa digolongkan menjadi bahan berbahaya dan bahan obat.
Contoh dari bahan berbahaya yang dimaksud adalah merkuri. Menurutnya, bahan itu tidak memunculkan efek langsung pada kulit sesaat setelah digunakan.
Baca juga: BPOM Rilis Ratusan Kosmetik dan Skincare Pakai Bahan Berbahaya, Ini Daftarnya
Akan tetapi, efek lanjutannya bisa menyebar tidak hanya pada kulit, tetapi juga pada organ-organ vital di tubuh manusia.
"Namun karena merkuri adalah logam berat, sehingga dalam jangka panjang akan mengendap ke organ-organ sehingga menimbulkan kerusakan organ seperti hati, ginjal," jelasnya.
Menurut Darma, beberapa produk kosmetik bisa berpotensi membuat penggunanya ketergantungan. Apalagi, produk yang menggandung steroid.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.