Kecelakaan Maut

Kecelakaan Bus di Ciater: Dimas dan Mahesya Jadi Kuli Angkut Pasir untuk Bisa Ikuti Acara Perpisahan

3 siswa SMK Lingga Kencana yang tewas dalam kecelakaam bus di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, tinggal di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Miftahul Munir
Kediaman korban bus di Ciater, Subang, Dimas Aditya, di Jalan Parungbingung, Kecamatan Pancoranmas, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024). 

Keluarga mendapat foto dari aparat kepolisian tapi keluarga awalnya belum yakin dan mengira Dimas hanya luka-luka saja.

"Tapi ibunya bilang itu Dimas, mungkin karena itu batin ya antara ibu dan anak. Kami yakin masih hidup. Adik saya, ibu dan bapaknya Intan sama keluarganya Intan itu berangkat ke sana semalam," terang Mariah.

Sekira pukul 00.00 WIB, keluarga di Depok mendapat kabar bahwa Dimas dan Intan sudah meninggal dunia.

"Rencana dimakamin di dekat sini, samping makam bapaknya," imbuhnya.

BERITA VIDEO: Proses Evakuasi Bangkai Bus Kecelakaan Maut yang Tewaskan 11 Orang di Subang
 

Ingin Beli Oleh-Oleh untuk Adiknya

Sementara itu, Mahesya Putra (18) jadi salah seorang korban kecelakaan bus maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).

Kediaman Mahesya di Jalan Parungbingung, Kecamatan Pancoranmas, Depok, Jawa Barat, pun didatangi para pelayat, Minggu (12/5/2024) pagi.

Warga setempat terus berdatangan untuk memberikan ucapan belasungkawa kepada keluarga Mahesya.

Mahaesya merupakan anak paling besar dan bakal menjadi tulang punggung keluarga jika sudah bekerja nanti.

Ibu Kandung Mahesya, Rosdiana, mengatakan bahwa anaknya sangat baik dan mudah bergaul dengan siapapun di lingkungan sekitar.

"Dia bilang kalau sudah lulus mau kuliah. Mau kerja. Mau bahagiakan keluarganya," kata Rosdiana.

Menurut Rosdiana, sebelum berangkat acara perpisahan sekolah di Bandung, Jawa Barat, tidak ada gelagat yang mencurigakan.

Baca juga: Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Siti Chaerijah Ingatkan Sekolah Soal Bus dan Izin

Mahesya juga tidak menitipkan pesan apapun kepada ibunya, sehingga Rosdianan tidak menaruh rasa curiga nakal kehilangan anaknya.

"Cuma saya bilang ke dia, enggak bisa ngasih ongkos banyak, dia bilang cukup ga ya bu, dia mau belikan oleh-oleh buat adiknya," terang Rosdiana.

Halaman
1234
Sumber: Tribun depok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved