Berita Jakarta
Maraknya Pungli di Lokbin Munjul Cipayung, Tak Hanya Listrik dan Sampah, Kios Juga Diperjualbelikan
Pedagang Keluhkan Maraknya Pungli di Lokbin Munjul Cipayung, Tak Hanya Listrik, Air dan Sampah, Kios Juga Diperjualbelikan hingga Belasan Juta Rupiah
"Lagi sepi begini, masih ada aja yang bikin susah kita," imbuhnya.
Tak hanya maraknya pungli, WN mengungkapkan adanya praktik jual beli kios di Lokbin Munjul.
Kios pedagang dijual seharga Rp13 juta untuk ukuran 3x3 meter.
"Nantinya setiap tahun disuruh bayar lagi Rp6 juta, alasannya untuk perpanjangan sewa," ungkapnya.
Lebih lanjut diungkapkan WN, praktik pungli tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun.
Meski demikian, para pedagang hanya bisa menuruti keinginan para oknum karena khawatir terusir dari Lokbin Munjul.
Hanya saja menurutnya para oknum harus adil.
Mereka katanya boleh mengambil uang kepada para pedagang, namun fasilitas Lokbin Munjul harus tetap diperhatikan.
Sehingga para pembeli datang, pedagang pun bisa lanjar berjualan.
"Ini cuma ngambilin uang dari pedagang saja, sementara area lokbin tidak diurus dan kalau hujan becek semua. Harusnya ditata dengan baik," ujarnya.
Buruknya kondisi Lokbin Munjul katanya menjadi penyebab sepinya pembeli yang datang.
Belum lagi kondisi Lokbin Munjul yang Kumuh dan kotor
"Pas dulu sebelum Covid-19 itu omset saya bisa mencapai Rp8 juta, tapi sekarang habis Covid-19 malah turun jadi Rp4 juta. Sekarang karena tidak terurus, dapat Rp1 juta saja susah," ungkapnya.
Keluhan para pedangan soal maraknya pungli pernah disampaikannya kepada pengelola Lokbin Munjul.
Namun curhatan warga hanya dimentahkan.
Masih Ada Pedagang Pasar Barito Tolak Direlokasi, Walkot Jaksel: Ada yang Menunggangi |
![]() |
---|
Masalah Kemacetan Tak Kunjung Tuntas, Ini Pandangan Azas Tigor Nainggolan |
![]() |
---|
50 Pedagang Pasar Barito Enggan Direlokasi, Walkot Jaksel: Gubernur Minta Pendekatannya Baik-baik |
![]() |
---|
Groundbreaking SPPG di Lapang Polsek Palmerah, 4.200 Siswa Bakal Dapat Manfaat |
![]() |
---|
Bodetabek Harus Aktif Tata Transportasi, Azas Tigor: Jangan Bebankan Jakarta Sendiri! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.