Berita Nasional

Partai Gelora Tak Punya Bargaining Power, Prabowo Diyakini Pilih Berkoalisi dengan PKS

Dedi juga menjelaskan dari sisi ketokohan  pengaruh politik PKS lebih diunggulkan dibanding partai Gelora.

Editor: Feryanto Hadi
warta kota/alfian
Capres terpilih Prabowo Subianto 

Padahal, pada perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Nasdem menjadi salah partai yang mendukung pasangan nomor urut 1 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Hal tersebut disampaikan Surya Paloh usai bertemu dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara No IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).

"Sejujurnya saya berkontemplasi untuk itu. Sebuah proses perenungan sudah saya lakukan yang cukup lama," kata Surya Paloh.

Prabowo-Gibran saat ini sedang didekati para elit politik, dengan harapan dapat jatah kursi menteri.
Prabowo-Gibran saat ini sedang didekati para elit politik, dengan harapan dapat jatah kursi menteri. (Istimewa)

"Saya berbicara dari kejujuran hati, dan rasionalitas yang saya miliki. Di mana ada opsi karena dasar bukan saya yang meminta. Tapi kesempatan, dorongan, keinginan, spirit mengajak untuk bersama dengan pemerintahan. Saya pikir itu lebih baik," lanjutnya.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam menilai melemahnya Koalisi Perubahan terlihat dengan upaya Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merapat ke Prabowo-Gibran.

"Pasca-penetapan kemenangan Prabowo-Gibran, Koalisi Perubahan yang tampak garang selama kampanye 2024 lalu, ternyata menjadi koalisi yang paling rapuh dalam kalkulasi pragmatisme politik praktis.

Mendekatnya Nasdem dan PKB ke Prabowo selaku pemenang Pemilu, menjadi indikator yang nyata dan begitu vulgar dari Koalisi perubahan yang terbukti sangat mudah berubah," kata Khoirul dalam keterangannya, Jumat (26/4/2024).

Dia juga menyebut narasi kritis yang digaungkan Koalisi Perubahan ini bukan didasarkan pada hasil kontemplasi mendalam atas kondisi demokrasi bangsa.

Namun, dirinya menilai slogan perubahan yang dipakai kubu Anies-Muhaimin hanya gimmick dan komoditas politik semata untuk meraup suara masyarakat yang berseberangan dengan pemerintah.

“Hasilnya, saat ini Capres Anies Baswedan yang menjadi simbol narasi kritis seolah ditinggalkan begitu saja oleh partai-partai yang di Pileg kemarin diuntungkan oleh narasi kritis dan mendapatkan coat-tail effects dari ketokohan Anies Baswedan," ucap Khoirul.

Sebelumnya diberitakan, meskipun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi musuh utama dalam Pilpres dengan jurus slepet Cak Imin kepada pasangan Prabowo-Gibran, namun upaya menarik PKB ke dalam pemerintahan baru Prabowo-Gibran tetap penting untuk dilakukan.

Khoirul mengatakan PKB memiliki kekuatan suara di parlemen yang bisa menambal kekurangan dukungan politik Prabowo-Gibran di parlemen. Sehingga pemerintahan baru bisa lebih stabil.

"Kedua, meskipun memiliki hubungan tidak harmonis dengan PBNU, namun PKB merupakan satu-satunya partai politik yang diyakini menjadi representasi dari kekuatan politik kaum Nahdliyyin, yang merupakan kekuatan Islam moderat terbesar di Indonesia," ucap Khoirul dalam keterangannya, Kamis (25/4/2024).

Dia melanjutkan, bahwa saat ini di koalisi Prabowo-Gibran baru ada PAN selaku partai berbasis Ormas Islam Muhammadiyah.

Maka masuknya PKB akan mengokohkan dukungan politik Islam moderat terhadap pemerintahan baru Prabowo-Gibran.

Ketiga, jika Prabowo-Gibran membuka pintu bagi masuknya PKB dan menahan PKS untuk berada di luar, langkah itu akan mencitrakan komitmen ideologis pro-Islam moderat dari pemerintahan baru Prabowo-Gibran.

Keempat, kedekatan Prabowo-Gibran dengan PKB akan mendekatkan pemerintahan baru dengan basis massa Nahdliyyin, di mana basis pemilih loyal PKB terbukti mengalami split ticket voting di Pemilu 2024 lalu.

"Di mana basis pemilih loyal PKB memang tetap memberikan dukungannya di Pileg pada PKB, namun untuk Pilpres lebih banyak mereka mendukung Prabowo-Gibran.

Karena itu, memasukkan PKB ke pemeirntahan baru Prabowo-Gibran setidaknya akan mensolidkan kedekatan pemerintahan baru dengan basis Nahdliyyin yang praktis masih menjadi komunitas Muslim terbesar di masyarakat politik Indonesia saat ini," jelas dia.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved