Pilkada

PDIP Serius Hadapi Pilkada Serentak, Tri Rismaharini Takut Dicalonkan di Pilgub Jakarta, Ini Katanya

PDIP serius garap Pilkada Serentak, karena itu nama tenar seperti Tri Rismaharini dipertim bangkan maju di Pilkada Jakarta.

Editor: Valentino Verry
WartaKota/Nuri Yatul Hikmah
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan dirinya menyerah jika diminta maju di Pilkada Jakarta. Karena merasa tak punya uang dan tanggung jawab yang besar. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini termasuk unik, dia mengaku takut jika disuruh ikut pilkada.

Seperti diketahui, pada November 2024 Indonesia menghadapi Pilkada Serentak.

Partai politik (parpol) besar pun telah menyiapkan kader terbaiknya untuk menjadi calon pemimpin, baik tingkat provinsi, maupun kabupaten/kota.

Baca juga: Bacalon Wali Kota Pasang Baliho Meski Pilkada Belum Dimulai, Bawaslu Kota Bekasi Lepas Tangan

PDIP sendiri mulai fokus untuk menghadapi Pilkada Serentak itu.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun telah mengumpulkan nama-nama kader terbaiknya untuk terus digodok.

Dari sekian banyak nama, ternyata Tri Rismaharini masuk untuk dimajukan di Pilkada Jakarta.

Mendengar namanya masuk di Pilkada Jakarta, Tri Rismaharini pun terkejut.

Menurut Tri Rismaharini, dirinya tidak mau maju menjadi calon gubernur Jakarta lantaran tidak memiliki modal uang maupun keberanian.

Baca juga: Ahmad Syaikhu Minta Anies Baswedan Dukung Kader PKS Maju di Pilkada Jakarta 2024

Selain itu, Risma tidak berani maju dalam Pilkada Jakarta karena tanggung jawab yang besar sebagai kepala daerah.

"Yang pertama aku enggak punya uang, satu. Yang kedua itu tadi. Apa namanya? Aku enggak berani," ujar Risma di kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (26/4/2024).

"Enggak berani aku ngomong. Bahkan, ngomong pengin kalau enggak berani, untuk menjadi pengin, itu aja enggak berani," imbuhnya.

"Karena, ya itu tadi, risikonya berat. Berat sekali. Berat sekali. Teman-teman mungkin enggak percaya. Aku ngomong kok aneh ya?" lanjutnya.

Risma mengatakan dulu dirinya juga sempat enggan saat dicalonkan menjadi Wali Kota Surabaya.

Baca juga: Pilpres Kalah, PKS Fokus di Pilkada, Pertimbangkan Mohammad Idris di Pilgub Jabar

Menurut Risma, menjadi pemimpin di sebuah daerah bukanlah pekerjaan mudah, karena memiliki tanggung jawab yang berat.

"Enggak ada. Saya harus ngulang berapa kali ya? Coba lihat. Saat saya awal jadi wali kota, jadi orang nomor satu di suatu daerah itu tidak mudah," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved