Bunuh Diri
Lokasi Tewasnya Brigadir Ridhal, Rumah Ketua Gibran Center Indra Pratama yang Juga Pengusaha Tambang
Lokasi Tewasnya Brigadir Ridhal, Rumah Ketua Gibran Center Indra Pratama yang Juga Pengusaha Tambang Batubara
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Anggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi, tewas di dalam mobil Toyota Alphard B 1544 QH dengan luka tembak di kepala. Polisi menduga Ridhal bunuh diri.
Masalah pribadi diduga menjadi penyebab pria 34 tahun tersebut mengakhiri hidup.
Diketahui Brigadir Ridhal mengakhiri hidup di dalam mobil Toyota Alphard B 1544 QH, di area sebuah kompleks rumah, tepatnya di Jalan Mampang Prapatan IV, RT 2/RW 5 No.20, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Rumah ini milik tokoh Fahmi Idris yang dikontrak seseorang bernama Indra Pratama. Mobil Alphard diketahui milik Indra.
Ketua RT setempat, Daniah, pernah mendengarkan informasi bahwa Indra adalah pengusaha tambang batu bara.
"Yang saya dengar, selentingan saja kayak ajudannya lah, kasarnya penjaga begitu ya, dia bilang sih pengusaha batu bara. Saya sama warga memang dekat tapi enggak banyak tanya, enggak pengin tahu urusan mereka," kata Daniah saat ditemui, Sabtu (27/4).
Baca juga: Daniah Lihat Langsung Kondisi Brigadir RAT yang Tewas di Mobil di Kawasan Mampang Prapatan Jaksel
Belakangan terungkap bahwa Indra Pratama juga adalah Ketua Gibran Center Jawa Timur.
Hal tersebut berdasarkan selembar kertas promosi yang diberikan warga setempat ke wartawan yang sedang meliput di depan TKP:
Indra Pratama dan istrinya, Devi, sempat mendatangi RS Polri pada Sabtu siang (27/4).
Kepada wartawan, Indra menyebut hubungannya dengan Ridhal sebatas teman.
"Dia sering main kurang-lebih hampir seminggu, dia main tujuannya," kata Indra.

Baca juga: Terekam CCTV, Detik-detik Anggota Satlantas Polresta Manado Tembakkan Pistol ke Kepalanya di Jaksel
"Kerabat juga bisa dibilang teman, suka datang ke rumah, ya sudah, kita juga kan enggak pernah menolak siapa pun yang mau datang," lanjut Indra.
Saat ditanya apakah Indra dan Ridhal sering main bareng, Indra bilang jarang.
"Ya kalau bisa dibilang, jarang-jarang ya. Cuma kalau kemarin itu habis lebaran, kita kira kan silaturahmi, ya sudah," kata Indra.
Sepekan di rumah Indra
Indra mengaku, Brigadir Ridhal sudah tinggal di rumahnya sepekan terakhir.
"Kurang lebih hampir seminggu, dia main tujuannya. Betul (mau liburan)," kata Indra kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Sabtu (27/4).
Indra mengaku memang sudah kenal lama dengan Brigadir Ridhal.
Baca juga: Anggota Satlantas Polresta Manado yang Tewas Bunuh Diri di Mampang Prapatan Jakarta Sedang Izin Cuti
Beberapa kali, Ridhal pernah singgah ke rumah Indra.
"Kerabat juga bisa dibilang teman, suka dateng ke rumah, ya sudah," ungkapnya.
Ia menyebut sudah 2 tahun tinggal di rumah tersebut.
Namun, Indra mengaku sedang tak berada di rumah saat Brigadir Ridhal nekat menghabisi nyawanya.
"Saya lagi berada di luar kebetulan," ucapnya.
Saat ini jenazah Brigadir Ridhal masih diperiksa di RS Polri Kramat Jati.
Pihak keluarga juga sudah didatangkan dari Manado untuk melihat kondisi jenazah.
Indra Pratama meminta masyarakat untuk tidak banyak berasumsi terkait peristiwa yang terjadi.
Apalagi, saat ini, menurut Indra situasi keluarga Brigadir Ridhal masih dalam kondisi berduka.
"Saya juga minta tolong ke awak media jangan membuat berita hoaks, ini kan juga masih dalam situasi berduka ya. Jangan banyak asumsi lah ya, yang timbul," kata Indra.
Baca juga: Hari Ke-9 Operasi Keselamatan Jaya, Satlantas Polres Depok Tindak Ribuan Pelanggaran Lalu Lintas
Ia sendiri berada di rumah sakit untuk melihat jenazah Brigadir Ridhal.
"Untuk lihat kondisi jenazah setelah dilakukan autopsi, itu aja sih," kata Indra.
Indra mengaku tidak begitu mengetahui apakah jenazah Ridhal sudah diautopsi atau belum.
Ia sendiri menginginkan autopsi untuk menemukan titik terang penyebab kematian Ridhal.
"Autopsi saya belum tahu sudah atau belumnya, cuma kalau dari saya minta dilakukannya autopsi, cuma dari pihak keluarga menolak untuk dilakukannya autopsi," ungkap Indra.
Dari pantauan di lokasi, rumah itu berpagar besi hitam perpaduan dengan kayu.
Temboknya terbuat dari batu hitam yang tingginya sekira dua meter dan diberi genting.
Dari sela-sela pagar, lampu di dalam terlihat menyala tapi seperti tidak ada aktivitas.
Baca juga: Gencarkan Razia Knalpot Brong, 81 Sepeda Motor Disita Satlantas Polrestro Tangerang Kota
Ketua RT 10/04 Kelurahan Tegal Parang, Daniah mengatakan, rumah itu milik seorang pengusaha batu bara bernama Indra.
Ia mengaku, Indra baru tinggal di lingkungan RT nya sekira dua tahun terakhir bersama istri dan keluarga kakaknya bernama Devi.
Namun, Daniah menyatakan jarang berkomunikasi dengan keluarga Indra, kecuali ada pendataan kependudukan.
"Kalau kata keamanannya sih waktu itu bilang katanya pengusaha batu bara, tapi saya enggak tahu," ucapnya kepada Wartakotalive.com, Jumat (26/4/2024).
Menurut Daniah, Brigadir RAT merupakan teman dari kakaknya tapi ia juga tidak mengetahui secara persis.
Wanita 47 tahun ini juga tidak mengetahui sudah berapa lama dan apa tujuan dari Brigadir RAT berada di rumah tersebut.
"Saya gak tahu (siapanya korban). Indra memang warga sini, baru 2 tahunan tinggal di sini," katanya.
Daniah melanjutkan, ketika dirinya tiba di rumah mewah itu, Indra juga baru datang bersama istrinya.
Bahkan, ia sempat mendengar ucapan Indra yang menyayangkan tindakan bunuh diri Brigadir RAT di dalam mobil.
"Pas kejadian dia enggak ada, pas saya datang baru sampe pos satpam, dia dateng dengan istrinya," ujar Daniah.
Sebelumnya, seorang anggota Polri dari Satlantas Polresta Manado berinisial Brigadir RAT ditemukan meninggal dunia di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) malam.
Brigadir RAT meninggal di dalam mobil yang terparkir di sebuah rumah mewah nomor 20 RT10/02.
Ketua RT 10/02, Daniah (47) mengatakan, korban ditemukan meninggal dunia di dalam mobil sekira pulul 17.30 WIB.
Namun, Daniah baru dihubungi oleh aparat kepolisian sekira pukul 19.00 WIB dan langsung disuruh ke lokasi kejadian.
Ia tidak memgetahui sama sekali kenapa disuruh datang ke lokasi kejadian.
"Saya enggak tahu kalau ada kejadian itu, saya ditelepon sama Bhabinkamtibmas suruh datang," katanya kepada Wartakota, Jumat (26/4/2024). (m26)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google NEWS
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Brigadir Ridhal Ali Tomi
Indra Pratama
Ketua Gibran Center
Ketua Gibran Center Jatim
pengusaha tambang
Mampang Jaksel
Pria Ini Belikan Es Krim Anak Tetangga Sebelum Akhiri Hidup di Rumahnya di Pancoran Jaksel |
![]() |
---|
Pelajar Pria Bunuh Diri dari Rooftop Mall di Bekasi, Kompol Untung: Kami Tunggu Laporan Keluarga |
![]() |
---|
Kasus Bunuh Diri Dokter Aulia Risma Lestari, Dekan FK Undip Diberhentikan, Ini Kata Wakil Rektor |
![]() |
---|
Pemuda yang Tewas dengan Leher Robek di Beji Depok Diduga Bunuh Diri, Ini Kata Polisi |
![]() |
---|
Menkes Budi Marah Kasus Bully Berakhir Bunuh Diri di Undip, Minta Pelaku Disanksi Berat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.