Viral di Media Sosial

Penampakan Pierre Abraham, Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat TNI Saat Kenakan Baju Tahanan

Pierre WG Abraham, pengemudi Fortuner yang arogan berpelat TNI, ditampilkan ke publik saat mengenakan baju tahanan di Mapolda Metro Jaya

Istimewa/ Akun YouTube Kompas.com
Pierre WG Abraham, pengemudi Fortuner arogan berpelat TNI, ditampilkan ke publik saat mengenakan baju tahanan di Mapolda Metro Jaya 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menampilkan Pierre WG Abraham, pengemudi Fortuner berpelat TNI palsu yang arogan dan mengaku adik jenderal ke hadapan publik.

Pierre Abraham ditampilkan dengan mengenakan baju tahanan berwarna oranye. 

Pierre Abraham sebelumnya terlibat cekcok dengan pengendara lain saat menggunakan pelat dinas palsu TNI di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Pierre dihadirkan dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Metro Jaya, Kamis (18/4/2024) usai ditetapkan sebagai tersangka.

Pelaku yang sebelumnya bersikap arogan, kini berjalan dengan tertunduk sambil digiring oleh polisi.

Kedua tangannya diborgol dan sebagian wajahnya tertutup masker.

Baca juga: Arahan Kakak yang Purnawirawan TNI, Pengemudi Fortuner Arogan Buang Pelat Dinas di Lembang Bandung

Tak ada kata yang terlontar dari mulut Pierre.

Ia hanya berdiri dengan kepala tertunduk di belakang pihak kepolisian dan TNI.

Sebagai informasi, Pierre ditangkap saat bersembunyi di rumah kakaknya yang berinisial C di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa (16/4/2024).

"Yang bersangkutan tidak melakukan perlawanan (saat ditangkap). Cuman ada upaya seperti dia tidak kembali ke rumahnya. Dia ditangkapnya itu di tempat kakaknya," kata Kanit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Anggi Fauzi Hasibuan saat dikonfirmasi, Rabu (17/4/2024).

Ia menyampaikan, sejak video percekcokan PWGA dengan pengendara lain di Jalan Tol Jakarta-Cikampek viral, pelaku tak lagi kembali ke rumahnya di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Bersama sang istri, Pierre bersembunyi di kediaman kakaknya.

Menurut Anggi, mobil yang dikemudikan Pierre ketika peristiwa terjadi pun disembunyikan di rumah C.

"Setelah kami mengetahui keberadaan dia, kami datangi. Kami lakukan penyelidikan ada mobil yang ditutup kayak pakai terpal mobil," papar Anggi.

"Kami bukalah (terpal), mobilnya sudah diganti jadi pelat nomor biasa, tetapi warnanya warna hitam seperti yang ada di video," tambah dia.

Anggi menyebutkan, Pierre merupakan adik seorang pensiunan perwira tinggi TNI dari Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) TNI berinisial T.

Namun, pelaku bukanlah prajurit TNI.

Baca juga: Marcellina Ceritakan Kronologi Cekcok dengan Pengemudi Fortuner Pelat TNI Adik Jenderal di Tol Japek

"(Pelaku) tiga bersaudara, dia paling kecil. Dua kakaknya ada perempuan. Kakak nomor satu itulah kowad yang pensiunan, kowad berpangkat perwira tinggi," ujar dia.

Pelat dinas TNI yang digunakan Pierre sebelumnya terdaftar atas nama T.

Namun, pelat ini teregister hanya sampai tahun 2018.

"Lalu pada 2019 dilakukan pemutihan pelat nomor dinas itu," ucap Anggi.

Setelah pemutihan, pelat bernomor 84337-00 tersebut terdaftar atas nama Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi pada 2020.

Atas perbuatannya, Pierre dijerat dengan Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pemalsuan Surat.

Arahan Kakak

Sebelumnya Polda Metro Jaya telah menangkap pengemudi Fortuner arogan berpelat dinas TNI berinisial PWGA.

Kasus pengemudi Fortuner Pierre alias PWGA ini sempat ramai di media sosial karena ia mengaku adik Jenderal usai menabrak mobil wartawan dan terlibat cekcok, di jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 57.

Dalam video yang beredar di media sosial, awalnya PWGA mengaku sebagai anggota TNI.

Namun, PWGA mengubah pernyataannya dan mengakui bahwa yang sebenarnya anggota TNI adalah kakaknya.

Setelah ramai di media sosial, pelat dinas TNI bernomor 84337-00 yang digunakan PWGA itu tercatat milik orang lain yakni Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi.

Asep kemudian melaporkan PWGA ke Polda Metro Jaya terkait pemalsuan plat nomor, pada Minggu (14/4/2024). 

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully, mengumumkan bahwa PWGA telah ditetapkan sebagai tersangka setelah penangkapannya pada Selasa (16/7) malam.

Menurut Titus PWGA langsung ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

Baca juga: Ini Alasan Pengemudi Fortuner Pakai Pelat TNI dan Ngaku Adik Jenderal, Pelaku Seorang Pengusaha

"Sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan," katanya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Rabu (17/4/2024).

Titus menjelaskan PWGA dijerat dengan pasal 263 KUHP terkait pemalsuan dokumen yang dapat menyebabkan kerugian.

Dimana ancaman hukumannya maksimal 6 tahun penjara.

Menurut Titus setelah video PWGA cekcok dengan pengemudi lain viral di media sosial, pelaku langsung kabur ke rumah sang kakak bersama istrinya di kawasan Jakarta Timur.

"Jadi sejak kejadian itu, dia (pengemudi Fortuner) ke rumah kakaknya bersama istrinya," jelasnya.

PWGA menyimpan mobil Toyota Fortuner yang pakai dengan ditutup kain terpal.

Sementara pelat dinas TNI palsu yang digunakan sudah dibuang.

"Mobil ada di rumah tersebut ditutup terpal penutup mobil, pelatnya dibuang," ungkapnya.

Kakak PWGA Purnawirawan TNI

Kanit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Anggi Fauzi Hasibuan, menjelaskan bahwa pelat dinas TNI tersebut berasal dari kakak PWGA yang merupakan mantan anggota TNI dengan inisial T.

"Jadi dia memang bukan anggota TNI. Kakaknya itu pada saat masih aktif sampai dengan pensiun diberikan pelat nomor dinas itu. Sebenarnya yang menggunakan kakaknya itu," katanya saat dihubungi, Rabu (17/4/2024).

Meskipun begitu, Anggi menyampaikan bahwa pelat dinas dengan nomor 84337-00 yang digunakan oleh kakak PWGA telah kedaluwarsa sejak tahun 2018.

Usai kedaluwarsa, pelat nomor tersebut dialokasikan untuk kendaraan dinas operasional milik purnawirawan TNI Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi, yang saat ini menjabat sebagai guru besar di Universitas Pertahanan.

Setelah dilakukan pemeriksaan, Anggi mengatakan pelat dinas tersebut memang sengaja digunakan oleh pelaku untuk menghindari aturan ganjil-genap yang berlaku pada periode mudik lebaran 2024.

"Pengakuan dari tersangka, dia dikasih oleh kakaknya. Kasih-pinjam, alasan dipinjamkan itu, kalau misalnya ada ganjil-genap, dia baru pakai gunakan," kata Anggi.

"Pada saat tanggal genap dia menggunakan plat nomor dinas tersebut tapi dengan syarat harus izin dulu ke kakaknya," sambungnya.

Untuk menutupi aksinya itu, PWGA langsung membuang pelat dinas TNI palsu, di wilayah Lembang, Bandung, Jawa Barat.

"Pelat TNI sudah dibuang di daerah Lembang dan sekarang masih dicari anggota di sekitar lokasi di Lembang. Anggota lagi mengarah ke sana," katanya.

Menurut Anggi berdasarkan pengakuan tersangka, PWGA melakukan tindakan tersebut setelah mengetahui bahwa video rekaman cekcoknya dengan wartawan di Tol Jakarta-Cikampek menjadi viral di media sosial.

Setelah mengetahui hal tersebut, pelaku yang sedang berlibur di sebuah hotel kemudian menghubungi kakaknya, yang merupakan purnawirawan TNI berinisial T.

Pelaku kemudian diarahkan kakaknya untuk segera membuang pelat dinas palsu yang digunakan.

"Dia mengaku dia sempat ribut terus ada yang memviralkan dia dan sekarang dia sudah viral di salah satu media sosial. Kemudian kakaknya dia ini mengarahkan, kamu pake ini (pelat) terjadi, kan, seperti itu, buang saja, pelat nomor," ucap Anggi.

"Atas dasar itu dia buang pelat nomor. Ini untuk sekarang si tersangka lagi ditelepon untuk menunjukkan di mana lokasi dia buang pelat nomor itu, untuk dijadikan barang bukti," ucap Anggi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved