Kecelakaan Tol
Polisi Duga Sopir Mobil Gran Max Memacu Kendaraan Lebih dari 100 km/jam dan Tak Ada Jejak Pengereman
Pihak kepolisian menduga bahwa sopir mobil Gran Max tidak lakukan pengereman saat oleng ke jalur contraflow di KM 58.
Pesan WhatsApp (WA) pun hanya centang satu.
Baca juga: Polisi Bakal Dalami Kronologi dan Penyebab Kecelakaan Maut KM 58, Diduga Mobil GranMax Travel Ilegal
"Kata ayah korban, nomor telpon supir travel juga hanya centang satu saat dikontak melalu WhatsApp pada pukul 08.00 WIB," jelas Rama, suami Dewi.
Rama menjelaskan ayah korban mengetahui kecelakaan lalu lintas itu dari media sosial.
"Dia mendapat kabar kecelakaan itu dari kerabat melalui media sosial. Namun sore hari menjelang magrib dia baru mendapat informasi soal anaknya dari RSUD Karawang," terang Rama.
Rama mengungkapkan Waldan dan Jasmin anak yang soleh, rajin dan baik hati.
"Keduanya rajin salat dan hafiz quran. Waldan anak yang pendiam, dia tinggal di pondok pesantren di Bogor. Sementara Jasmin anak yang ceria dan rajin," tuturnya.
Hal senada diungkapkan oleh Dewi. Dia melihat Jasmin melakukan itikaf di masjid pada malam sebelum kecelakaan terjadi.
"Dia sering itikaf di masjid. Bahkan malam sebelum berangkat mudik, dia itikaf di masjid," bebernya.
Dewi mengaku tidak menyangka kedua remaja itu meninggal dalam kecelakaan tragis di Tol Cikampek.
"Kaget banget. Kemarin sore kami dikasih tahu oleh teman suami sesama ojol (tukang ojek online) berita ini. Sedih banget, mereka anak-anak-yang baik" tandas Dewi dengan bercucuran air mata.
Sebagai informasi, sebanyak 12 orang menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 54, Senin (8/4/2024).
Kecelakaan yang terjadi di jalur contraflow Tol Cikampek ini melibatkan mobil Granmax, Terios dengan bus Primajasa.
BERITA VIDEO: Kesaksian Sopir Bus Primajasa Ungkap Detik-detik Laka Maut di KM 58
Sopir Bus Sudah Pulang ke Rumah
Polres Karawang tidak menahan sopir Bus Primajasa, Heri, yang terlibat dalam kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek (Tol Japek) KM 58.
Kasi Humas Polres Karawang Ipda Kusmayadi megatakan bahwa Heri telah menjalani pemeriksaan seharian.
Status sopir bus itu juga hanya sebagai saksi dalam insiden kecelakaan maut tersebut.
"Sudah pulang. Tepatnya, bukan dipulangkan," kata Kusmayadi ketika di konfirmasi pada Selasa (9/4/2024).
Kusmayadi berujar bahwa Heri sudah pulang usai menjalani pemeriksaan sejak Senin (8/4/2024) malam.
Baca juga: Dua Remaja Penghafal Alquran asal Kota Depok Ikut Tewas dalam Kecelakaan Tol Cikampek
Heri dimintai keterangan dalam kejadian kecelakaan maut melibatkan tiga kendaraan yang menewaskan 12 orang.
"Jadi, kemarin tidak dilakukan penahanan, melainkan hanya dimintai keterangan sebagai saksi," ujar Kusmayadi.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa terjadi kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 Karawang pada Senin (8/4/2024) pukul 07.04.
Dalam kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek kilometer 58 menewaskan 12 dengan seluruhnya merupakan penumpang kendaraan GranMax.
Kecelakaan melibatkan tiga kendaraan yakni Bus Primajasa, Daihatsu GranMax dan Terios.
BERITA VIDEO: Polri Upayakan Identifikasi 10 Jenazah Korban Kecelakaan Maut di Tol Japek KM 58
Contraflow Tetap Dibutuhkan Saat Mudik Lebaran
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, penerapan rekayasa lalu lintas berupa contraflow di jalan tol tetap diperlukan selama momentum mudik Lebaran 2024.
Diketahui, terjadi kecelakaan beruntun hingga memakan 12 korban jiwa terdiri dari tujuh orang laki-laki dan lima perempuan di jalur contraflow KM 58 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Senin (8/4/2024) pagi.
Terkait itu, Listyo Sigit menuturkan contraflow di jalan tol akan tetap diterapkan selama sisa arus mudik sampai arus balik nanti.
Baca juga: Imbas Kecelakaan Maut di KM58 Tol Japek, Kapolri Perintahkan Buka Akses Rest Area saat Contraflow
Jenderal bintang empat tersebut mengatakan skema contraflow nantinya bakal diterapkan sesuai titik.
"Titik contraflow yang akan kami tempatkan yang kira-kira sesuai," ucapnya, saat meninjau di Tol Japek.
"Namun, di satu sisi memang contraflow tetap dibutuhkan," lanjut eks Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri itu.
Kendati demikian, Listyo Sigit menuturkan evaluasi bakal terus dilakukan sebelum contraflow diterapkan.
Ia tak ingin kecelakaan maut seperti di KM 58 Tol Japek terjadi lagi selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
Listyo Sigit meminta kepada masyarakat yang mudik untuk beristirahat terlebih dahulu apabila sudah kelelahan atau tidak fit.
Baca juga: Mudik Bareng Naik Travel, 5 Warga Ciamis Tewas Terbakar dalam Kecelakaan Maut di Tol Cikampek KM 58
"Untuk pengaturan contraflow tadi, ini semua tentu akan terus kami evaluasi sehingga kemudian ada titik yang kemudian itu nanti kami kurangi (penerapan) one way," katanya.
"Namun, di titik lain akan kami ubah menjadi contraflow berdasarkan kebutuhan di lapangan," sambung Listyo Sigit.
Sementara itu, Korlantas Polri memperpanjang pemberlakuan one way atau satu arah dari KM 72 Tol Cipali, Jawa Barat hingga KM 414 Tol Kalikangkung, Jawa Tengah, sampai Selasa (9/4/2024) pukul 12.00 WIB.
Hal tersebut disampaikan Direktur Penegakkan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso.
Alasan one way diperpanjang adalah dengan mempertimbangkan perhitungan jumlah kendaraan atau traffic counting yang mengalami kenaikan saat melintasi jalan tol itu arah timur Pulau Jawa.
Baca juga: 12 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Maut KM 58 Tol Japek, Dua Warga Depok Diduga Jadi Korban
"Jadi berdasarkan dari hasil traffic counting di 7 titik yg ada pada malam hari ini, ada beberapa dari KM 72 Cipali mengalami tren kenaikan dari 2.333 menjadi 3.599 tiap jamnya," ujarnya.
"Kemudian juga di KM 71 itu mengalami kenaikan selama 3 jam berturut-turut dari hasil yang sudah kami nilai, kami hitung. Dan untuk antisipasi juga pergerakan ke wilayah Jawa di Merak, traffic counting di jalur Merak, Merak Jakarta, Jakarta Cikampek, maka untuk kegiatan one way sementara akan kami lanjutkan sampai dengan pukul 12 siang hari Selasa besok," lanjutnya.
Ia mengatakan, penerapan one way nantinya didasarkan perhitungan pada perhitungan kondisi lalu lintas maupun jumlah kendaraan.
Apabila ada perubahan rekayasa lalu lintas seperti one way akan diinformasikan kepada masyarakat.
"Namun, itu semua juga akan kami hitung lagi malam ini selama 3 jam berturut-turut. Kami langsung beritahukan lagi kepada masyarakat untuk perubahan situasi yang ada," ucap dia.
Untuk ganjil-genap (gage), Raden menuturkan tetap dilaksanakan pada saat one way sehingga para pemudik untuk menyesuaikan tanggal dan pelat nomor kendaraan.
"Tetap, jadi ganjil genap itu tetap mengikuti aturan one way, karena kepolisian dalam hal ini untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mudik itu tentunya dengan berbagai tahap, salah satunya adalah sesuai SKB, kemudian sarana gage, pembatasan kendaraan angkutan berat mssih berlangsung," ucapnya. (*)
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
kecelakaan
tol
Kecelakaan Tol Japek km 58
contraflow
Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Ini Hasil Evaluasi Korlantas Polri Terkait Contraflow Setelah Kecelakaan Maut di Tol Japek KM 58 |
![]() |
---|
Jadi Korban Kecelakaan di KM 58, Waldan dan Jasmin Dikenal Anak Soleh, Rajin Salat, & Hafiz Alquran |
![]() |
---|
Sopir Bus Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Diperiksa Sebagai Saksi dan Sudah Pulang ke Rumah |
![]() |
---|
3 Korban Kecelakaan Maut di Tol Japek KM 58 Ternyata Warga Bogor, Identifikasi Terus Dilakukan |
![]() |
---|
Polisi Bakal Dalami Kronologi dan Penyebab Kecelakaan Maut KM 58, Diduga Mobil GranMax Travel Ilegal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.