Di Sidang Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Ungkap Produksi Beras Turun 5,88 Juta Ton akibat El Nino

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan mengenai kondisi iklim di Indonesia yang berdampak kepada produksi beras nasional.

Kata Airlangga, lantaran terjadinya fenomena alam El Nino, produksi beras petani Indonesia turun hingga mencapai 5,88 juta ton.

Hal itu disampaikan Airlangga saat menjadi saksi dalam sidang sengketa pemilihan presiden (Pilpres) 2024, di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2024). 

Airlangga berujar, kalau iklim yang buruk bukan hanya terjadi di Indonesia.

"BMKG dan beberapa pusat iklim dunia memprediksi El Nino terus bertahan hingga periode Desember 2023, bahkan Januari, Februari 2024," ujar Airlangga. 

Ditambahkan Ketua Umum Partai Golkar itu, lantaran El Nino tersebut, produksi beras periode Juli 2023 hingga Februari 2024 mengalami penurunan dalam jumlah yang signifikan.

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Menyatakan Sidang di MK sebagai Salah Satu Cara untuk Merawat Nalar Publik

Kata Airlangga, penurunannya mencapai jumlah 5,88 juta ton.

"Kita lihat produksi beras sampai dengan mulai bulan Juli (2023) hingga Februari (2024), produksi beras kita turun sebesar 5,88 juta ton," ucapnya.

Dengan demikian, kata Airlangga, di saat produksi beras di Tanah Air mengalami penurunan, harga bahan pangan itu di beberapa negara lain mengalami peningkatan.

Dia memberikan contoh harga beras yang meningkat di Thailand, mencapai 28 persen.

"Saat bersamaan terjadi kenaikan harga beras dunia, di mana harga beras Thailand itu mencapai 624 dolar AS per ton atau naik 28 persen,"  kata Airlangga.

"Beras Vietnam 614 dolar AS per ton, itu naiknya 41,95 persen. Kenaikan itu juga diikuti oleh larangan ekspor beras di enam negara pada tahun 2023," tambah Airlangga. (m32)