Stafsus Ungkap Presiden Jokowi Taruh Perhatian Besar pada Papua, 17 Kali Kunjungan Kerja

“Pendekatan kita untuk menjaga Papua harus dimulai dari SDM. Selain itu, diperlukan juga pendekatan dari tanah dan masalah pertanahan. Tanah dalam arti begini, perang suku sering terjadi salah satunya karena perebutan tanah adat. Penyewaan tanah adat oleh investor asing juga dapat menjadi polemik di ujung jika tidak ada kejelasan kepemilikan tanah,” kata Hadi.

“Oleh sebab itu, saat saya (sebagai Menteri) ATR BPN kemarin, saya urus benar-benar penyerahan sertifikat tanah adat untuk masyarakat adat Papua,” lanjutnya.

Selain sertifikasi tanah adat, kata dia, perlu adanya yang mendesain tata ruang. Setiap lahan di kota/kabupaten harus jelas peruntukan dan penggunaannya, dan tidak ada lagi lahan tani yang dibangun gedung maupun lainnya.

“Kalau ada tata ruang yang benar, otomatis akan mendorong perekonomian daerah, kita minimalisir adanya penyalahgunaan lahan,” ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Hadi juga berpesan kepada Billy untuk terus mengawal program Petani Milenial dengan baik. Dia menilai, berbagai hasil perkebunan di Tanah Papua sangat baik bahkan sudah diekspor ke berbagai belahan dunia.

“Program Petani Milenial yang sudah berjalan tadi harus terus dikawal bersama, seperti nanas, markisa dan keladi dari Wamena itu kualitasnya luar biasa baik, hingga diekspor itu nanas. Itu yang perlu dioptimalkan,” tuturnya.

“Satu hal lagi yang perlu kita kawal sungguh-sungguh adalah Dana Otsus. Bagaimana cara membuka kerannya agar sampai ke bawah, terdistribusikan sebagaimana mestinya,” pungkas Hadi. (faf)

Baca Berita WARTAKOTALIVE.COM lainnya di Google News