MRT Jakarta Tepis Pemindahan Reader Milik JakLingko karena Kesulitan Suku Cadang dari Jepang

Kepala Divisi Corporate Secretary MRT Jakarta Ahmad Pratomo sebut suku cadang maupun pembaruan sistem gate di stasiun MRT telah didukung secara lokal.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
Instagram @aniesbaswedan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan armada terbaru JakLingko. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menepis kabar pemindahan alat pemindai transaksi elektronik atau reader harus menggunakan JakLingko, karena instalasi eksisting saat ini kesulitan suku cadang dari negara Jepang.

Diketahui selama ini, reader di pintu masuk MRT Jakarta menggunakan produk Jepang, sedangkan JakLingko merupakan produk lokal.

Kepala Divisi Corporate Secretary MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan, suku cadang maupun pembaruan (upgrade) sistem gerbang atau gate di stasiun MRT telah didukung secara lokal.

Oleh karena itu, pemindahan pengetapan masuk dan keluar (tap ini-tap out) ke reader JakLingko bukanlah disebabkan oleh minimnya suku cadang dari instalasi yang sudah ada.

Baca juga: Total Penumpang MRT Jakarta Tembus 102 juta Orang Sejak Beroperasi 2019 lalu

Baca juga: Anies Terapkan Sistem JakLingko Jika Jadi Presiden, Jubir: Ongkos Terjangkau dan Terintegrasi

Baca juga: Sistem Jaklingko akan Dipakai untuk Tertibkan Angkot di Indonesia

“Pemindahan pengetapan masuk dan keluar ke reader JakLingko merupakan kebijakan yang diambil untuk mempermudah masyarakat mendapatkan keuntungan dari tarif terintegrasi antarmoda transportasi publik,” kata Ahmad dari keterangannya pada Rabu (3/4/2024).

Ahmad berujar bahwa pemerintah daerah telah mengeluarkan kebjakan soal tarif integrasi JakLingko sebesar Rp 10.000 per orang.

Dalam waktu tiga jam atau 180 menit, penumpang dikenakan tarif sebesar itu untuk menaiki MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Transjakarta.

“Jadi (penggunaan reader JakLingko) mengurangi potensi error saat tap in-tap out di reader gate yang sama,” ujar Ahmad.

BERITA VIDEO: Respons Hasto, Puan Buka Puasa Bareng Ketua TKN Prabowo-Gibran
 

Selain itu, penggantian reader JakLingko juga untuk mendukung kebijakan Pemprov DI Jakarta selaku pemegang saham perseroan.

Dia berharap, langkah ini bisa membantu mewujudkan keinginan pemerintaha gar warganya beralih naik dari angkutan pribadi ke angkutan umum.

“Ini merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait tarif terintegrasi yang menjadi insentif kepada masyarakat agar lebih banyak lagi masyarakat yang menggunakan transportasi publik sebagai moda transportasi sehari-harinya,” pungkas Ahmad.

Diketahui, kabar penggunaan reader JakLingko sempat diposting oleh akun @txttransportasi di akun media sosial X (sebelumnya Twitter).

Admin menyinggung keputusan MRT Jakarta yang lebih memilih memasang reader kartu terpisah ketimbang harus memperbarui gate bawaan Jepang.

“Dulu tuh MRTJ ada training ke pabrikan gate di Jepang biar bisa maintenance sendiri gate-nya. Eh ternyata tetap harus perlu orang Jepang juga,” demikian yang dikutip pada Rabu (3/4/2024). (faf) 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved