Berita Nasional

Kedutaan Rusia Sebut 10 TNI Jadi Tentara Bayaran 4 Tewas, Panglima dan KSAD Kompak Membantah

Sebanyak 10 anggota TNI dikabarkan menjadi tentara bayaran multi-nasional di Ukraina dan 4 tewas. Kabar itu dibantah KSAD dan Panglima TNI

Editor: Rusna Djanur Buana
Wartakotalive.com/ Rendy Rutama
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (TNI) Maruli Simanjuntak membantah ada anggota TNI yang menjadi tentara bayaran dan terlibat dalam konflik Rusia-Ukraina. 

Ia pun mengaku sudah mengecek kabar tersebut ke Kedutaan Besar Rusia di Indonesia dan memastikan tidak ada WNI uang menjadi tentara bayaran di Ukraina.

"Ya kita kan enggak menganut tentara bayaran, tidak ada. Kita sudah cek ke kedutaan Rusia, juga tidak ada. Jadi hoaks itu," ujar Agus.

Sebelumnya, 10 WNI disebut menjadi tentara bayaran Ukraina dalam perang melawan Rusia, berdasarkan data yang diungkap Kedutaan Rusia di Indonesia.

Baca juga: Vladimir Putin Murka, Warga Sipil Kena Target Serangan Ukraina, 24 Orang Tewas Termasuk Anak-anak

Sebagai informasi, data tersebut bersumber dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia yang menyebutkan 13.387 tentara asing sudah memasuki Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Selain itu, Rusia juga mengeklaim bahwa 5.962 tentara asing yang direkrut sudah tewas di medan perang, dikutip dari Antara, Jumat (15/3/2024).

Dari belasan ribu tentara asing, Rusia menyebutkan 10 di antaranya merupakan WNI dan 4 orang diklaim tewas dalam medan pertempuran.

Tanggapan KBRI

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv dan KBRI Moskow turut menanggapi beredarnya informasi soal adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang dilibatkan sebagai tentara bayaran di Ukraina.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha menerangkan, sejauh ini pihaknya tidak pernah menerima informasi mengenai aktivitas warga negara Indonesia (WNI) sebagai tentara bayaran.

Ia mengatakan, pihak Kemenlu menerima telah laporan terkait klaim adanya WNI menjadi tentara bayaran tersebut.

Kemenlu RI bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv, Ukraina dan KBRI Moskowa, Rusia juga sudah memeriksa rilis Kemenhan Rusia tersebut.

Menurut Judha, saat ini perwakilan RI  sedang melakukan penelusuran dan meminta informasi resmi mengenai hal tersebut.

“Hingga saat ini KBRI Kyiv dan KBRI Moskow tidak pernah menerima informasi mengenai aktivitas WNI sebagai tentara bayaran,” ungkap Judha, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (16/3/2024).

Ia menambahkan,  jumlah WNI yang berada di Ukraina sebanyak 55 orang, termasuk keluarga besar KBRI Kyiv.

Sementara, Duta Besar Ukraina di Jakarta, Vasyl Hamianin menuding Rusia sering mengatakan kebohongan selama perang dengan Ukraina.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved