Pilpres 2024

Menang Pilpres bersama Prabowo Gibran Tetap Irit Bicara, Pikirkan Merebaknya Kasus DBD

Gibran seolah tidak peduli dengan penetapannya sebagai pemenang Pemilu bersama Prabowo. Dia memilih menangani kasus DBD di Solo.

Editor: Rusna Djanur Buana
KOMPAS.com/Labib Zamani
Gibran Rakabuming Raka masih berada di Solo, Jawa Tengah, meski telah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres bersama Prabowo. Dia pilih fokus selesakan kasus DBD 

Setelah menjawab pertanyaan awak media ia mengikuti agenda di Bale Tawangarum.

Baca juga: Adian Ingatkan Pak Harto Pernah Dilengserkan setelah 71 Hari Dilantik Jadi Presiden

Padahal saat debat cawapres, Gibran lebih banyak berbicara.

Bahkan beberapa kali ini membuat pernyataan ofensif kepada dua cawapres lainnya, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.

Gibran beberapa kali sempat mengajukan pertanyaan jebakan kepada dua rivalnya tersebut.

Fokus tangani DBD

Gibran sebelumnya juga tidak hadir di rumah Prabowo di kawasan Kertanegara Jakarta Selatan saat KPU menetapkan pemenang Pilpres.

Padahal Prabowo berkumpul bersama seluruh partai pendukung untuk melakukan buka puasa bersama dan nonton bareng pengumuman KPU tersebut.

Gibran memilih tetap berada di Solo untuk mengurusi kasus DBD yang merebak di wilayahnya. Setidaknya ada 32 kasus DBD di Solo dan satu kasus meninggal yakni anak berusia 11 tahun.

“Beberapa daerah kami fogging. Udah dijalankan sama Dinkes (Dinas Kesehatan). Udah banyak. Tapi tetap kita kendalikan,” jelasnya.

Baca juga: Ladeni Gugatan Kubu Anies dan Ganjar, Hakim MK Tidur di Kantor Siapkan 388 Kasur Lipat

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Setyowati menjelaskan kasus meninggal ini dikarenakan terlambatnya penanganan.

Saat ini pihaknya melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih detail kasus ini.

“Sampai minggu ke-10 32 kasus meninggal 1. Usianya 11 tahun. Penanganannya memang agak terlambat tapi sejauh mana kita belum lihat,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan edukasi ke masyarakat.

Termasuk menggiatkan lagi pemberantasan sarang nyamuk.

“Wilayah tetap kita pantau. Tetap kita lakukan penyelidikan epidemiologi. Kita juga mulai intens sosialisasi edukasi ke masyarakat. Mengaktifkan kembali PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk),” jelasnya.

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved