Pilpres 2024

TPN Ganjar-Mahfud Ingatkan di Luar Negeri Banyak Pemilu Diulang karena Kecurangan TSM

TPN Ganjar-Mahfud punya bukti kuat kecurangan pemilu yang dilakukan secara terstruktur, sistematis dan massif. Yakin Pemilu diulang.

Editor: Rusna Djanur Buana
KOMPAS.com/Rahel
Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Henry Yosodiningrat Pegang Bukti terjadinya kecurangan bersifat terstruktur, sistematis dan massif (TSM). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyebut Pemilu 2024 jauh dari kata selesai.

Hasil pemilu masih bisa dibatalkan jika terbukti adanya kecurangan yang terstruktur, sitematis dan massif (TSM).

Di luar negeri, banyak contoh kasus hasil pemilu dibatalkan dan dilakukan pemungutan suara ulang akibat adanya pelanggaran yang bersifar TSM.

TPN mengaku memiliki bukti-bukti yang sangat kuat adanya indikasi kuat terjadinya kecurangan bersifat TSM.

Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Henry Yosodiningrat, mengungkapkan bukti-bukti yang dikantongi pihaknya antara lain dugaan intimidasi atau tekanan kepada masyarakat untuk tidak memilih atau datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Selain di Madura, Jawa Timur, tekanan terhadap masyarakat juga ditemukan di beberapa wilayah.

Baca juga: Real Count Kawalpemilu.org Pastikan Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran: Selamat untuk Paslon 02

Di Sragen Jawa Tengah misalnya, persentase masyarakat memilih sangat rendah hanya sekitar 30 persen.

"Kami sudah punya bukti bahwa ada kepala desa yang dipaksa oleh polisi.

Kami juga punya bukti bahwa ada warga masyarakat yang mau memilih ini tapi diarahkan untuk memilih yang lain.

Kami punya bukti semua, dan nanti akan ada Kapolda yang akan kami ajukan sebagai saksi," kata Henry seperti dilansir Kompas.com, Selasa (12/3/2024).

Menurut Henry, Tim Hukum Ganjar-Mahfud telah memiliki bukti-bukti hukum yang kuat terkait kecurangan dan pelanggaran Pemilu 2024 yang terstruktur, sistematis dan massif.

Dia juga menegaskan TPN Ganjar-Mahfud tidak akan fokus mempersoalkan selisih perolehan angka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Tapi kami akan fokus pada kecurangan, karena kejahatan ini sudah sangat luar biasa.

Baca juga: Megawati Tidak Ingin Grusa-grusu Soal Hak Angket, Mahfud MD: Hitung Semua Implikasinya

Kita akan yakinkan hakim dengan bukti-bukti yang kita miliki bahwa ini betul-betul satu kejahatan yang terstruktur, sistematis dan massif," ujar politikus PDIP ini.

Selain itu Henry menjelaskan ada puluhan ribu TPS yang angka partisipasi atau jumlah suaranya sedikit.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved