Berita Jakarta
Gibran Berpotensi Pimpin Dewan Kawasan Aglomerasi, PKS Sebut Nggak Punya Pengalaman
PKS tidak setuju dengan kemungkinan Gibran Rakabuming Raka lantaran tidak berpengalaman untuk bisa memimpin Dewan Kawasan Aglomerasi dalam RUU DKJ.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Junianto Hamonangan
Dia menyadari, persoalan yang ada di Jakarta sangat kompleks sehingga membutuhan dukungan dari sekitarnya.
Sebagai contoh penanganan banjir kiriman di Jakarta, pemerintah pusat sampai membangun Bendungan di Ciawi dan Sukamahi di Bogor.
Kemudian pengentasan sampah, Jakarta masih mengandalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) miliknya yang ada di Bantargebang, Kota Bekasi.
Selain itu, tingkat konsentrasi penduduk di Jakarta juga cukup tinggi, saat malam hari mencapai 10 juta, dan siang hari sampai 13-15 juta.
Tingginya penduduk yang ada di Jakarta karena berasal dari warga Bodetabek yang bekerja di Jakarta.
Karena itu, Pemerintah Indonesia merasa perlu adanya Dewan Kawasan Aglomerasi demi memudahkan penataan Jabodetabek dan Cianjur.
Sosok yang memimpin Dewan Kawasan Aglomerasi, lanjut MTZ, haruslah orang yang memiliki posisi lebih tinggi dibanding Gubernur.
Jika yang memimpin dewan ini tetap dari kalangan gubernur, dia khawatir koordinasi akan sulit dilakukan karena mereka memiliki kepentingan masing-masing dan secara birokrasi posisinya setara.
“Nanti siapa menjadi pimpinannya? Kalau gitu ya harus orang yang kedudukannya di atas dari Gubernur nah waktu itu diputuskan atau didrafkan adalah Wakil Presiden, supaya Gubernur Jakarta, Banten dan Jawa Barat bisa dikelola dengan baik,” ucap anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini.
MTZ juga meminta kepada pihak yang nantinya akan ditunjuk sebagai Dewan Kawasan Aglomerasi agar bisa mengoordinasikan tiga gubernur dengan baik.
Apalagi masing-masing gubernur memiliki wali kota dan bupati di bawahnya, yang bersinggungan dengan kebijakan penataan ruang tersebut.
“Jadi penataan itu bukan hanya membesarkan Jakarta atau hanya menguntungkan bagi Jakarta, tapi itu harus menguntungkan juga bagi daerah-daerah daerah sekitarnya. Jadi saling win win solution atau saling simbiosis mutualisme, saling menguntungkan,” tuturnya. (faf)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
| Foto-foto Gubernur Pramono Tinjau Pelayanan dan Fasilitas RSUD Cengkareng |
|
|---|
| Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Alhabib Umar Bin Hafidz di Monas, Polisi Kerahkan 495 Personel |
|
|---|
| Pria Depresi di Pasar Rebo Jaktim Sandera Dua Anak Kandungnya di Ruko |
|
|---|
| Car Free Day Jakarta Ditiadakan pada 26 Oktober, Dishub: Ada Jakarta Running Festival |
|
|---|
| Polisi Ungkap Terapis yang Tewas di Lahan kosong Gunakan KTP Kerabat untuk Lamar Pekerjaan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.