Berita Jakarta

13 Tahun Jabat Rektor UP, Edi Kaget Dilaporkan Pelecehan: Saya Tahu Mana yang Culas

Rektor non aktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno mengaku mengetahui karakteristik setiap orang yang bekerja di kampus tersebut.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Dian Anditya Mutiara
wartakotalive.com, Nurmahadi
Rektor Non-aktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno sampaikan klarifikasi atas kasus dugaan pelecehan seksual, terhadap dua karyawannya, RZ dan DF. 

WARTAKOTALIVE.COM, SETIABUDI- Rektor non aktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno mengaku mengetahui karakteristik setiap orang yang bekerja di kampus tersebut.

Pasalnya kata Edie, dirinya telah menjadi Rektor di Universitas Pancasila selama 13 tahun.

Edie juga mengaku mengetahui, siapa orang yang hebat, dan siapa saja orang yang culas terhadapnya di Universitas Pancasila.

"Saya tahu setiap orang di Universitas Pancasila. Saya tahu siapa yang hebat-hebat, siapa yang pintar. Tapi juga siapa yang culas," kata dia saat konferensi pers di Kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024).

Pemahaman setiap karakter di sebuah instansi kata Edie, merupakan pengetahuan yang harus dimiliki seorang pemimpin.

Baca juga: Rektor Universitas Pancasila Bantah Dugaan Pelecehan Seksual : Enggak dong !

"Tapi juga itu bagian daripada pengetahuan yang harus saya miliki untuk memimpin segitu banyak orang," paparnya.

Di samping itu, Edie Toet Hendratno juga menilai jika kasus pelecehan terhadap dua karyawannya, merupakan tuduhan yang tak berdasar.

Edie mengatakan, isu pelecehan seksual ini, merupakan bentuk politisasi, karena mencuat berbarengan dengan pemilihan Rektor Universitas Pancasila.

Menurutnya, pelecehan seksual yang menjerat dirinya, merupakan sebuah game atau permainan dari segelintir orang, untuk menghancurkan martabatnya.

"Sama seperti lawyer yang tidak suka dengan saya itu, mengumpulkan teman-temannya untuk memberi kuasa. Dan beberapa teman-temannya itu yang kenal saya itu, 'saya nggak mau, mas Edie nggak kayak gitu'. Itu terjadi betul," kata dia kepada wartawan, di Kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (19/2/2024).

"Jadi ini memang suatu game yang dimainkan oleh orang lain, tapi menistakan harkat dan martabat saya dan keluarga," tambahnya.

Baca juga: Universitas Pancasila Tegaskan Kasus Dugaan Pelecehan Tak Ada Kaitannya dengan Pemilihan Rektor Baru

Dia juga mengatakan, ingin segera lepas dari jeratan kasus pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.

Sebab kata dia, tak hanya dirinya, beban kasus pelecehan seksual ini juga dirasakan keluarganya.

"Saya pengen segera lepas dari beban ini, karena bukan saya saja yang merasakan ini beban keluarga saya juga. Banyak sekali teman-teman saya yang kenal saya, nggak akan percaya cerita yang terjadi seperti ini. Nggak ada yang percaya, karena dia kenal saya," ujar dia.

Di sisi lain, kuasa hukum Edie Toet Hendratno, Raden Nanda Setiawan menuturkan akan melakukan upaya hukum, dalam kasus dugaan pelecehan seksual.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved