Pilpres 2024

Moeldoko Dipanggil Secara Khusus oleh Jokowi di Akhir Masa Jabatan, Ada Pesan yang Dititipkan

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengaku dirinya dipanggil secara khusus oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi di akhir masa jabatannya.

kompas.com, antara
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko -- Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengaku dirinya dipanggil secara khusus oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi di akhir masa jabatannya beberapa waktu lalu. Menurut Moeldoko, Jokowi menyampaikan pesan kepada dirinya dalam menghadapi delapan bulan masa transisi pemerintahan. 

Perencanaan itu, lanjut dia, melalui perencanaan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek, dirumuskan lebih detail di RKP, rencana kerja pemerintah.

“Dari sisi programnya sendiri, maka program-program yang berkaitan dengan apa yang telah dijanjikan pada saat campaign sudah mulai dipikirkan untuk dimasukkan ke dalam RKP itu,” katanya.

“Nanti begitu pemerintahan yang baru pada Oktober masuk, itu sudah bisa running, baik dukungan anggaran maupun program yang diinginkan oleh pemerintah yang baru itu bisa berjalan dengan mulus,” jelasnya.

Awalnya, Moeldoko menjawab pertanyaan Frisca Clarissa, host ROSI, tentang perbedaan masa transisi pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono ke Jokowi, dan masa transisi saat ini.

Menurut Moeldoko, pada dasarnya transisi pemerintahan itu bukan berjalan kali ini, semua sudah mengalaminya, dalam arti bukan sesuatu yang baru.

“Tapi perlu ada sebuah persiapan yang kuat, apalagi saat ini berkaitan dengan perubahan RPJP. Kita akan menyiapkan RPJP sampai 2045,” katanya.

“Ini sedikit krusial ya, karena apa? Karena pada akhirnya nanti yang menjalankan adalah pemerintahan yang baru,” tuturnya.

Hal itu, kata dia, menjadi dasar pegangan. Selanjutnya, ada janji-janji politik dan visi misi yang harus diinventarisir, mana yang sudah masuk dalam RPJMN.

Baca juga: Soal Satpol PP Garut Dukung Gibran, Moeldoko Bilang Tak langgar HUkum, Mahfud MD: Itu Norak

“Berikutnya ada janj-janji, ada politisnya. Nah janji-janji itu kita inventarisasi, kita proyeksikan mana yang sudah masuk dalam RPJMN, mana yang sudah masuk dalam nawacita, mana yang dijanjikan sekarang ini. Kita lihat semuanya, kita potret semuanya agar tidak ada yang ketinggalan,” bebernya.

Kemudian, Bappenas menyusun RPJP dan menginventarisir janji-janji serta program presiden terpilih.

“Sama, sekarang juga seperti itu. RPJP nya disusun oleh Bappenas, berikutnya janji-janji presiden terpilih juga sudah diinventarisasi, kira-kira mana proyek-proyek nasional strategis yang menjadi prioritas,” jelasnya.

“Program-program strategis yang menjadi prioritas sudah diinventarisasi,” kata Moeldoko.

Sumber: Kompas.tv

Baca berita menarik WartaKotalive.com lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved