Pilpres 2024

Beras Langka dan Mahal, Tom Lembong Tuding Jokowi Biangnya, Jor-joran Bagikan Bansos Jelang Pilpres

Indikasi kebijakan bansos yang berdampak pada tingginya harga beras saat ini terlihat karena pemerintah telah menguras stok Bulog sampai 1,3 juta ton.

Istimewa
Thomas Lembong atau yang dikenal juga Tom Lembong yang juga menjadi Co-Captain Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) dan Presiden Jokowi 

Harga beras SPHP dibandrol Rp 55 ribu per lima kilogram (Kg), sementara beras komersial per Kg dengan harga Rp 14 ribu.

“Jadi sebetulnya kalau harga itu (beras non Bulog) dinilai mahal, diharapkan masyarakat bisa beli alternatif,” lugasnya.

Zulhas mengungkapkan jika masyarakat berkomitmen untuk beralih untuk konsumsi ke beras SPHP dan komersial Bulog, stok beras yang kini dinilainya mengalami perlambatan produksi membuat menjadi cukup.

Selain itu mampu membuat menurunkan harga jual beras premium yang kini tengah naik.

“Diharapkan masyarakat bisa beli alternatif, sehingga ini laju kenaikan beras lokal yang belum panen ini bisa bertahan kalau permintaannya turun,” pungkasnya. 

Baca juga: Atang Trisnanto Ultimatum Pemkot Bogor untuk Turunkan Harga Beras, Selesaikan Masalah Distribusi

Baca juga: Gara-gara Bansos Jelang Hari Pencoblosan, Pedagang Beras Mengeluh-Akui Kehilangan Omset Dagangan

Diprediksi Hingga Maret

Kenaikan harga beras yang terjadi sejak akhir tahun 2023 diprediksi akan terus berlangsung hingga berakhirnya bulan Maret 2024. 

Kepala Koperasi Pasar Induk Cipinang, Zulkifli Rasyid mengatakan hal itu dikarenakan produksi beras lokal belum memasuki musim panen raya.

Faktor kondisi cuaca yang tidak pasti dinilainya mengakibatkan musim panen saat ini menjadi tidak jelas. 

"Kalau sudah terjadi panen raya, dapat dipastikan harga beras turun. Tapi kalau setidaknya terjadi gagal panen, kami belum tahu seperti apa ke depannya," kata Zulkifli, Jumat (23/2/2024).

Kini Zulkifli menuturkan tingginya harga beras dapat masih berlangsung hingga pertengahan atau akhir Maret 2024.

Walaupun saat ini sudah terdapat panen, hanya saja belum dalam skala besar.

Ditambah saat ini cuaca yang disebabkan El-Nino membuat kondisi panen menjadi semakin tidak menentu.

"Sekarang sih sudah panen, tetapi kalau yang terjadi malah gagal panennya, nah disitu lah panen belum bisa memenuhi harapan kita," pungkasnya. (m37)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved