Kasus DBD

Kasus DBD di Kabupaten Karawang Sudah Mencapai Ratusan, Warga Diminta Lakukan 3M

Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat sudah mencapai ratusan terhitung sejak Januari lalu hingga Februari 2024.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Junianto Hamonangan
dok. Freepik.com
Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat sudah mencapai ratusan terhitung sejak Januari lalu hingga Februari 2024. (Ilustrasi) 

WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat sudah mencapai ratusan hingga Februari 2024.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang, Yayuk Sri Rahayu mengatakan, jumlahnya mencapai 182 kasus DBD hingga Februari 2024.

Rinciannya jumlah kasus DBD pada Januari 2024 mencapai 151 dan Februari hingga pertengahan jumlahnya mencapai 31 kasus.

Rincian berdasarkan usia, penderita di bawah 1 tahun jumlahnya 1 persen, 5-14 tahun 29 persen, 15-44 tahun 50 persen dan di atas 44 tahun 12 persen.

"Januari 151 kasus dan Februari 31 kasus. Paling banyak dialami oleh usia 15-44 tahun dengan jumlah mencapai 50 persen," katanya pada Senin (26/2/2024).

Baca juga: Nyamuk Wolbachia Mampu Memandulkan Aedes Aegepty Sehingga Bisa Turunkan Penderita DBD 80-90 Persen

Untuk angka kematian akibat DBD tidak ada. Yayuk mengharapkan kasusnya tidak terus bertambah.

Dia mengimbau masyarakat perlu memahami dan mengerti gejala demam berdarah agar kasusnya bisa dicegah.

Ketika seseorang terkena DBD harus segera mendapatkan pertolongan. Terlebih dahulu, harap berikan air putih yang banyak kepada penderita. Setelah itu, bawalah periksa ke rumah sakit.

"Harus segera ditolong, masa krisisnya itu di hari ke 6 dan ke 7. Semua usia itu riskan, bisa tidak tertolong jika tidak segera diatasi," katanya.

Untuk mencegah penyakit DBD ini, Yayuk menyarankan penerapan gerakan 3M Plus yaitu menutup tempat-tempat penampungan air, menguras tempat penampungan air dan mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

"Bak mandi, ember, tempat penampungan air minum, bahkan penampungan air di lemari es harap dibersihkan. Terlebih di musim penghujan, banyak genangan air yang berpotensi jadi sarang nyamuk. Harap jaga kesehatan," kata Yayuk. (MAZ)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved