Berita Jakarta

Nyamuk Wolbachia Mampu Memandulkan Aedes Aegepty Sehingga Bisa Turunkan Penderita DBD 80-90 Persen

Pemprov DKI Jakarta menjadi pilot project penanganan DBD dengan menyebar nyamuk wolnachia di wilayah Jakarta Barat beberapa waktu lalu.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Sigit Nugroho
dok. Freepik.com
Ilustrasi nyamuk. Peneliti riset nyamuk ber-Wolbachia dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Adi Utarini MSc, MPH, PhD memaparkan bahwa bahwa pada nyamuk Aedes aegypti dengan bakteri Wolbachia dapat menghilangkan virus DBD. Hal itu diungkapkan dalam media briefing IDI secara daring, Senin (20/11/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang ada di wilayah tropis, seperti Indonesia.

Penyakit ini masuk kategori dan menduduki urutan kelima besar jumlah kasus menular wabah yang perlu dicegah. 

Apalagi, Jakarta menjadi salah satu lokasi penyebaran penderita DBD.

Oleh karena itu, Pemprov DKI menjadi pilot project penanganan DBD dengan menyebar nyamuk wolnachia di wilayah Jakarta Barat beberapa waktu lalu.

Nyamuk ini bisa membunuh nyamuk DBD, sehingga tidak bisa bisa menyebarkan penyakit mematikan tersebut.

Kemudian, ketika terjadi perwakinan silang antara kedua nyamuk tersebut, maka akan menghasilkan nyamuk wolbachia.

Baca juga: Warga Belum Banyak Tahu Soal Nyamuk Wolbachia, Pj Gubernur DKI Minta Dinkes Sosialisasi

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga telah menyebar nyamuk wolbachia untuk membunuh nyamuk DBD di Indonesia.

Nyamuk Wolbachia merupakan salah satu inovasi Kementerian Kesehatan RI untuk melengkapi strategi pengendalian yang berkasnya sudah masuk ke Stranas (Strategi Nasional). 

Namun, penyebaran nyamuk wolbachia ini justru viral karena masyarakat takut penyebaran DBD malah lebih luas lagi.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Dinas Kesehatan DKI untuk menjelaskan secara detail ke masyarakat terkait nyamuk tersebut.

Baca juga: Demam Berdarah Penyebab Kematian Nomor Enam pada Anak, Dokter Sarankan Vaksinasi

"Untuk Dinas Kesehatan memberi informasi terkait dengan yang sekarang marak disampaikan oleh masyarakat terkait dengan nyamuk wolbachia," kata Heru di BKT, Jumat (24/11/2023).

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Ngabila Salama mengatakan bahwa nyamuk wolbachia sudah diteliti oleh Universitas Gadja Mada sejak tahun 2011.

"Betul sudah diteliti oleh UGM sejak 2011 dengan bukti publikasi ilmiah internasional yang ada 80 sampai 90 persen menurunkan angka kasus dan perawatan RS," kata Ngabila, Sabtu (25/11/2023).

Menurut Ngabila, DBD merupakan penyakit yang ada di wilayah tropis dan di Indonesia berada di wilayah tertentu.

Baca juga: Waspada! Nyamuk Aedes Aegypti Bervirus Dengue Bisa Tularkan Demam Berdarah Hingga Radius 200 Meter

Penyakit ini pun masuk kategori dan menduduki urutan ke lima besar jumlah kasus menular wabah yang perlu dicegah. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved