Demo di KPU soal Pemilu Curang, Massa Buka Paksa Barikade, Saling Dorong dan Berseteru dengan Polisi

"Hari ini kita menuntut apa? Ya! Menuntut agar demokrasi kembali ditegakkan!" teriak salah satu emak-emak yang naik ke mobil komando.

Massa aksi bersorak, kemudian saling bersahutan meminta agar para emak-emak melemparkan telur dan tikus mati sejauh-jauhnya.

"Lempar yang jauh! Lempar yang jauh!" seru mereka.

Baca juga: Sepanjang Era Reformasi, Pemilu 2024 Dianggap Paling Problematik, Kredibilitas KPU dan MK Dirusak

Sesaat kemudian, sorakan menjadi lebih keras ketika emak-emak itu menjalankan aksinya.

Tak lama kemudian sejumlah botol plastik ikut dilemparkan massa di jalan.

Melihat keadaan menjadi tak kondusif, sang orator segera meminta massa berhenti melempar.

"Stop! Jangan lempar botol plastik! Berhenti lempar botol plastik!" pinta dia.

Alhasil, aksi pelemparan botol itu juga menuai peringatan dari Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo.

Ia meminta agar massa tetap tertib dan kondusif. "Tolong, kami sudah membuka ruang bagi bapak dan ibu untuk bersuara," kata Susatyo dari depan Kantor KPU.

Baca juga: PDIP Kirimkan Surat Tolak Penggunaan Sirekap untuk Pemilu 2024, KPU RI Buka Suara

Untuk diketahui, massa aksi menyatakan adanya kecurangan Pemilu 2024 dan mengeklaim KPU tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

Selain itu, mereka juga menolak dinasti politik Presiden Joko Widodo dan menuntut pemakzulannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Massa Aksi Ajak Emak-emak Lempar Telur Busuk dan Tikus Mati ke Kantor KPU RI"