Pemilu 2024

Minta Pendukung 01 & 03 Legowo, Natalius Pigai Sampaikan Paham Prabowoisme

Prabowo-Gibran Ungguli Pilpres 2024 hingga Selasa, 20 Februari 2024, Natalius Pigai Sampaikan Paham Prabowoisme

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ungguli Pilpres 2024.

Merujuk situs pemilu2024.kpu.go.id pada Selasa (20/2/2024) pukul 16.00 WIB atau rekapitulasi suara 598.642 dari 823.236 TPS (72,72 persen), Prabowo-Gibran meraih 58,7 persen (57.928.587).

Sedangkan pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) meraih 24,25 persen (23.933.303).

Sementara pasangan Capres-Cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD meraih 17,05 persen (16.823.290).

Keunggulan Prabowo-Gibran tersebut disyukuri para pendukungnya.

Satu di antaranya Natalius Pigai.

Kegembiraan tak henti-hentinya disampaikan mantan Komisioner Komnas HAM itu.

Dalam sejumlah status twitternya @NataliusPigai2, Natalius terus mengelu-elukan sosok Prabowo.

"Prabowo Untuk Kita Semua. Tidak ada 01, 02 dan 03. Prabowo Untuk Indonesia. Terima Kasih Rakyat Indonesia," tulis Natalius Pigai.

Dalam status twitternya yang lain, Natalius mengimbau masyarakat untuk bersatu dan tidak terpecah belah karena pemilu.

Sebab, tidak ada lagi pendukung 01, 02 ataupun 03 pasca Pilpres 2024, semuanya adalah rakyat Indonesia.

Natalius pun meminta masyarakat, khususnya pendukung 01 dan 03 untuk meneladani paham Prabowoisme. 

"Mari kita belajar dari Prabowo Subianto. Prabowoisme 'tidak ada pertempuran penghabisan untuk meraih kemenangan'. Meraih kemenangan dengan kasih sayang. Terima Kasih Ilmunya Bapak," tulis Natalius Pigai.

Viral Bocoran Kabinet Indonesia Emas Prabowo-Gibran

Bersamaan dengan keunggulan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dalamrekapitulasi suara KPU melalui Sirekap, beragam isu bermunculan di media sosial.

Satu di antaranya soal Kabinet Indonesia Emas besutan Prabowo-Gibran.

Dalam poster yang dibagikan, terlihat sejumlah tokoh politik dan negarawan yang mengisi jabatan, mulai dari Dewan Pertimbangan Presiden hingga Jajaran Menteri dan Kepala Staf.

Poster Kabinet Indonesia Emas besutan Prabowo-Gibran yang viral di media sosial
Poster Kabinet Indonesia Emas besutan Prabowo-Gibran yang viral di media sosial (Istimewa)

Dewan Pertimbangan Presiden diisi oleh Presiden Republik Indonesia ke 7, Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Indonesia ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sedangkan pada jajaran Menteri terdapat nama-nama yang cukup populer, di antaranya Nusron Wahid yang menempati jabatan Kepala Staf Kepresidenan, Airlangga Hartarto sebagai Menji Bidang Perekonomian.

Selanjutnya, Erick Thohir sebagai Menko Bidang Energi, Investasi dan Lingkungan Hidup serta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menko Bidang Politik Hukum dan Keamanan.

Poster Kabinet Indonesia Emas besutan Prabowo-Gibran yang viral di media sosial
Poster Kabinet Indonesia Emas besutan Prabowo-Gibran yang viral di media sosial (Istimewa)

Sementara pada jabatan Menteri Pertahanan diisi oleh Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diisi oleh Helmi Yahya.

Menteri Sosial diisi oleh Rahayu Saraswati, Menteri Muda Sosial, Kesejahteraan Perempuan dan Anak diisi oleh Grace Natalie, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diisi oleh Ridwan Kamil.

Sementara, nama Basuki Hadimuljono dan Sri Mulyani Indrawati tak ada dalam daftar Kabinet Indonesia Emas itu.

Jabatan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan pun digantikan Wishnu Wardhana yang merupakan CEO perusahaan energi Indika Energy.

Wishnu Wardhana diketahui sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Poster Kabinet Indonesia Emas besutan Prabowo-Gibran yang viral di media sosial
Poster Kabinet Indonesia Emas besutan Prabowo-Gibran yang viral di media sosial (Istimewa)

Lalu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) dijabat oleh Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra, dan Menteri Agama tetap dipegang oleh Yaqut Cholil Qoumas.

Sementara, Menteri Luar Negeri diisi oleh Roeslan Roeslani dan Menteri Kesehatan diisi kembali oleh Dokter Terawan.

Rosan Roeslani saat ini sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Dibantah TKN Prabowo-Gibran

Dikutip dari Tribunnews.com, Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran sekaligus Waketum Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyebut daftar yang beredar viral itu hampir dipastikan hoaks alias berita bohong.

"Semua bocoran kabinet dari pengalaman kita semua itu biasanya hoaks. Kenapa? Karena ini biasanya asumsi dan prediksi orang. Prediksi tentunya bisa salah bisa benar tapi dari pengalaman kita kan seringkali salah," kata Saraswati Djojohadikusumo, Selasa (20/2/2024).

Saraswati Djojohadikusumo menjelaskan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran masih menunggu hasil resmi dari KPU untuk hitungan Pilpres maupun Pileg.

"Masih banyak teman-teman kita yang berjuang untuk memastikan suaranya aman untuk pemilihan legislatif. Kita fokus dulu lah langkah demi langkah. Jangan lupa kita masih terbuka kepada siapapun yang mau bergabung di pemerintahan ke depan. Pak Prabowo sudah tegaskan itu," kata dia kemudian.

Sama halnya dengan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno juga telah menyatakan bahwa isi pesan berantai itu bohong.

“Wah itu hoaks,” kata Eddy kepada wartawan.

Sementara, dikutip dari Tribunnews.com, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo juga buka suara perihal beredarnya susunan kabinet menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Sependek pengetahuan saya, belum ada pembahasan mendetial tentang nama-nama," ujar Drajad saat dimintai konfirmasi, Selasa (20/2/2024).

Drajad menjelaskan, yang membahas mengenai struktur kabinet ke depan adalah Jokowi, Prabowo, Gibran, dan para ketum parpol pendukung.

"Selain Presiden Jokowi, Pak Prabowo dan Mas Gibran, yang membahas adalah para ketum parpol KIM (Koalisi Indonesia Maju)," tuturnya.

"Prinsip-prinsip dan kerangka besarnya tentu sudah dibicarakan karena beliau-beliau itu sering bertemu," imbuh Drajad. 

PKB Diprediksi Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Dikutip dari Kompas.com, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diprediksi bergabung dengan koalisi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang unggul pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 menurut hasil hitung cepat berbagai lembaga.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengatakan, partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu tak punya sejarah sebagai oposisi pemerintah.

“PKB tidak punya gen oposisi. Rasa-rasanya PKB tidak siap dengan konsekuensi untuk berhadap-hadapan dengan kekuasaan,” kata Umam pada Senin (19/2/2024).

Umam menduga, PKB tak siap jika harus berhadapan dengan pemerintah yang berkuasa.

Sebab, hal itu akan berdampak pada aliran logistik dan stabilitas internal partai.

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menghadiri Kampanye Akbar AMIN
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menghadiri Kampanye Akbar AMIN "Kumpul Akbar Bersatu Berani Berubah" di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (10/2). (Istimewa)

Tak hanya itu, posisi Muhaimin di kursi pimpinan tertinggi PKB juga berpotensi terancam oleh “operasi” gabungan internal dan eksternal yang mungkin mendongkelnya dari posisi ketua umum.

Namun, jika PKB bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran yang mengusung semangat keberlanjutan pemerintahan Jokowi, jargon perubahan yang diusung Muhaimin bersama Anies Baswedan dan partai-partai pengusung keduanya pada Pilpres 2024 menjadi sia-sia.

“PKB sendiri intens menggunakan ‘slepet’-nya untuk menghantam kredibilitas pemerintah dan Jokowi secara personal,” ujar Umam.

Umam menilai, situasi politik pasca Pemilu 2024 merupakan ujian terhadap konsistensi partai-partai politik yang selama ini mengkritisi pemerintah dan menyerukan gerakan perubahan.

Bukan hanya PKB, Partai Nasdem juga akan dipandang tak konsisten jika pada akhirnya merapat ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

Sebab, selama masa kampanye Pemilu 2024, kubu Anies-Muhaimin yang disokong oleh Nasdem, PKB, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat banyak menyerang kubu Prabowo-Gibran sekaligus pemerintahan Jokowi.

Berulang kali kubu Anies-Muhaimin menyinggung soal etika dan pelanggaran konstitusi atas pencalonan Gibran, hingga menyentil soal moralitas berdemokrasi.

“Artinya, jika akhirnya mereka memilih bergabung dengan kekuasaan, maka mereka sejatinya tengah menjilat ludah sendiri, dan menipu rakyat yang memilih partainya setelah terbuai oleh janji-janji perubahan dan narasi kritis kontra-pemerintah yang mereka munculkan,” kata Umam.

Namun, Umam yakin, Prabowo-Gibran akan berupaya menggoda partai-partai di kubu Anies-Muhaimin maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk bergabung ke pemerintahan.

Sebagai pemimpin selanjutnya, Prabowo dipastikan menginginkan pemerintahan yang stabil yang dilandasi dari dukungan mayoritas partai politik.

Oleh karenanya, tak heran jika Prabowo berupaya merangkul partai-partai lawan.

Pada saat bersamaan, lanjut Umam, situasi ini menjadi peluang emas bagi partai-partai menengah untuk putar balik dari koalisi lama, dengan membelot pada kubu pemenang.

Sebab, partai-partai kelas tengah cenderung tidak siap berhadap-hadapan dengan kekuasaan.

Baca Berita WARTAKOTALIVE.COM lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved