Kelangkaan Beras

Kenaikan Beras Dianggap Tak Wajar, Pedagang di Pasar Senen Khawatir Ada Perang Harga

Meski beras yang ia jual mayoritas jenis premium dengan pelanggan kelas menengah ke atas, namun tetap saja kenaikan membuatnya kewalahan.

Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Rafsanjani Simanjorang
Penampakan salah satu toko beras di pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2024) 

Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Rosmita Manurung tampak sibuk mengutakatik handphonenya. Sebuah pulpen terlihat tergeletak di atas beberapa lembar kertas ada di belakangnya.

Tampak siang ini tokonya masih sepi dari pembeli.

Kepada Warta Kota, Rosmita bercerita kenaikan beras kali ini sudah tak wajar.

Meski beras yang ia jual mayoritas jenis premium dengan pelanggan kelas menengah ke atas, namun tetap saja kenaikan membuatnya kewalahan.

"Hampir kenaikan per kilonya itu Rp 5.000," ujarnya, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Harga Beras Premium Meroket hingga Rp 800.000 Sekarung, Pedagang Pusing Ngecaknya

Kata Rosmita, beras yang awalnya ia jual Rp.13.000 per kilo sekarang Rp 18.000.

Kemudian, harga beras yang awal Rp 17.000 hingga Rp 18.000, sekarang dijual Rp 19.000 atau Rp 20.000, bahkan ada Rp 21.000.

"Gini aja deh. Ini beras super ramos (sentra  sibayak sekarang sudah dijual Rp 525.000 per 25 Kg. Biasanya saya jual Rp 450.000 hingga Rp 475.000 per Kg," ujarnya.

Kemudian ia mencontohkan beras super pandan wangi yang biasa ia jual Rp 400.000 atau Rp 420.000, sekarang harus saya jual Rp 475.000.

Rata-rata kenaikan Rp 50.000.

Kata Rosmita, beras paling murah yang ia jual Rp 17.000 per kilo yaitu beras jenis IR 64.

Kenaikan harga juga membuat pembeli terkadang menurunkan pembelian.

"Kadang-kadang beli 25 Kg sekarang beli 10 Kg. Ada juga yang tetap. Cuman kan mereka juga tahu harga beras naik," katanya.

Hanya saja, kenaikan beras kali ini dikeluhkan olehnya dan para pembeli.

Menurutnya, kenaikan Rp 50.000 per karung (25 Kg) sudah tak wajar. Biasanya, kenaikan yang dapat diterima itu hanya Rp 20.000 per karungnya.

"Kalau naik gini saya mau jual berapa lagi? Untungnya yang fanatik sama beras premium tetap mau. Dulu Rp 500.000 bisa 50 Kg beras, sekarang cuma dapat Rp 25.000," katanya.

Kenaikan harga beras turut membuatnya takut berbelanja. 

Kata Rosmita, ia terbiasa menjual tiga ton beras yang habis satu bulan, kini butuh waktu dua bulan.

Baca juga: Sering Dikomplain Konsumen, Begini Siasat Pemilik Warung Makan di Jaksel Imbas Harga Beras Mahal

Selain itu, kenaikan harga beras saat ini membuat pedagang khawatir akan perang harga.

Rosmita yakin perang harga tak akan terhindarkan.

"Itu pasti perang. Saya sih sudah percaya sama Tuhanlah. Karena semua sudah pada tahu kok. Ini baru pertama kali seperti ini loh (naik drasti)," ujarnya.

Ia berharap pemerintah segera melakukan intervensi guna menstabilkan harga.

Menurutnya, harga saat ini tak wajar dan mencekik masyarakat.

Dinas KPKP DKI Jakarta Pastikan Stok Beras di Ibu Kota Aman

Dinas Ketahanan Pangan Keluatan dan Pertanian (KPKP) DKI terus memantau ketersediaan beras di wilayah Jakarta pasca Pemilu 2024.

Sebab, dari keterangan yang beredar bahwa stok beras langka dan terjadi kenaikan harga cukup tinggi.

Kepala Dinas KPKP DKI, Suharini Eliawati mengatakan, stok beras saat ini di Pasar Induk Bulog, Cipinang, Jakarta Timur sebanyak 46.540 ton.

Jumlah ini pun berbeda dengan keterangan Direktur Utama Food Station yang hanya 35.500 ton.

Baca juga: Harga Beras Mahal, Dinas KPKP DKI Klaim Sudah Berusaha Jaga Stabilitas Pasokan Jelang Ramadan

"Ketersediaan atau stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang saat ini sebanyak 46.540 ton atau berada di atas batas aman kecukupan beras 30.000 ton per hari," tuturnya, Selasa (20/2/2024).

Menurutnya, ketersediaan beras di DKI Jakarta masih tetap aman jelang Ramadhan hingga Idul Fitri 2024 mendatang.

Suharini membeberkan harga beras kualitas medium berada di kisaran Rp 13.577 per kilogram.

"Sedangkan beras jenis premium berkisar Rp 14.417 per kilogram," imbuhnya.

Baca juga: Pedagang Beras Menjerit: Kenaikan Harga Terparah Terjadi di Era Jokowi, Pembeli Sepi Omzet Anjlok

Sebelumnya, Direktur Utama Food Station, Pamrihadi Wiraryo memastikan stok beras di Pasar Induk Bulog, Cipinang, Jakarta Timur sebanyak 35.500 ton, Selasa (20/2/2024).

Ia mengatakan, jika dipukul rata-rata perhari, maka stok beras yang masuk di gudang Bulog Cipinang sekira 2.800 ton.

Pamrihadi membeberkan harga beras yang ada di sana, misalnya kualitas beras premium Rp 15.000 perkilogram.

"Sementara untuk beras mediumnya ada di harga Rp 10.655. Harga beras medium ini sudah sesuai di bawah harga eceran tertinggi (HET) Rp 10.900," katanya kepada Warta Kota, Selasa. 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved