Pilpres 2024
Serbuan Bansos Jokowi Jelang Pilpres Dinilai Jadi Sebab Kekalahan Ganjar-Mahfud di Kandang Banteng
Dedi meyakini itu semua yang menjadi alat-alat mobilisasi untuk pemilih, hingga akhirnya memilih ke pasangan 02 Prabowo-Gibran.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesian Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai kalahnya suara Ganjar di Jawa Tengah dan Bali akibat dari pergerakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Dedi, pergerakan yang dimaksud yakni bantuan sosial atau bansos yang didistribusikan Presiden Jokowi ke dua wilayah tersebut.
"Kekalahan (Ganjar) di Jateng dan Bali saya kira tidak terlalu jauh dari pengaruh Presiden Joko Widodo. Dengan basis bantuan sosial yang didominasi untuk masyarakat Jawa Tengah dan Bali," kata Dedi dihubungi Kamis (15/2/2024).
Tak hanya itu, menurutnya dikabulkannya perpanjangan masa jabatan kepala desa juga menjadi penyebab lainnya. "Termasuk juga bagaimana kemudian adanya 'gratifikasi' masa jabatan kepala desa. Itu juga didominasi dari Jawa Tengah dan Bali," jelasnya.
Baca juga: Prabowo Subianto Diteriaki Presiden oleh Warga Saat Ziarah ke Makam Habib Kwitang
Baca juga: PDIP Raih Suara Tertinggi versi Quick Count, Pengamat: Bukti PDIP Tidak Butuh Jokowi
Dedi meyakini itu semua yang menjadi alat-alat mobilisasi untuk pemilih, hingga akhirnya memilih ke pasangan 02 Prabowo-Gibran.
"Termasuk juga pengaruh Jokowi semakin kuat di sana. Terbukti bahwa itu adalah wilayah yang dikuasai oleh Gibran," tegasnya.
Diketahui berdasarkan hasil quick count dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), per Rabu (14/2/2024) pukul 18.44 WIB, Ganjar-Mahfud hanya memperoleh 35,07 persen suara di Jateng.
Angka itu membuat Ganjar-Mahfud kalah dari capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih 51,8 persen suara di Jawa Tengah.
Hasil tak jauh berbeda juga terlihat dalam hasil real count sementara KPU per Kamis (15/2/2024) pukul 09.00 WIB, di mana Ganjar-Mahfud meraih 1.726.124 suara atau 34,32 persen di Jawa Tengah.
Mereka kalah dari Prabowo-Gibran yang meraih 2.648.342 suara atau 52,66 persen.
Hal yang tak jauh berbeda juga terjadi di Bali di mana Ganjar-Mahfud juga kalah dari Prabowo-Gibran meski wilayah tersebut adalah kandang PDIP.
PDIP justru raih suara tertinggi
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyebutkan bahwa PDIP tak membutuhkan sosok Jokowi.
Adapun hal itu dikatakan Pangi berkaca pada hasil perhitungan cepat Pileg 2024 bahwa PDIP jadi yang tertinggi.
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.