Pilpres 2024

Kubu AMIN Temukan Bukti Penggelembungan Suara di 36 Provinsi, Paslon 02 Dimark-up hingga 65 Persen

Amin Subekti mengatakan bahwa timnya melakukan riset dan verifikasi data dengan memvalidasi Formulir C1 dan data di website KPU.

|
wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti
Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN Hamdan Zoelva mengimbau kepada seluruh relawan, saksi, dan pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) serta seluruh masyarakat yang concern terhadap pemilu berintegritas, jujur dan adil untuk mengawal suara dengan mengumpulkan dan inventarisasi seluruh pelanggaran yang ditemukan dari sebelum, saat, dan setelah pencoblosan. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta segala kecurangan dilaporkan ke Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi (MK).

Menanggapi itu, Anies Baswedan mengatakan pihaknya mengumpulkan bukti kecurangan kemudian dibawa ke Bawaslu.

Anies Baswedan mengatakan memang hal seperti itu sudah menjadi prosedur yang berlaku.

"Karena itu lah saya sampaikan kepada semua, kumpulkan saja fakta-fakta kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan dan itu yang perlu kita tunjukkan kepada nanti Bawaslu dan juga tim hukum prosesnya," kata Anies usai Salat Jumat di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).

Baca juga: Serbuan Bansos Jokowi Jelang Pilpres Dinilai Jadi Sebab Kekalahan Ganjar-Mahfud di Kandang Banteng

Sementara, Ketua Tim Hukum Nasional (THN) Anies-Muhaimin (AMIN) Ari Yusuf Amir memastikan pihaknya akan mengikuti prosedur yang ada untuk melaporkan semua tindak kecurangan.

"Pak Presiden tak perlu khawatir kami akan tetap lakukan itu," kata Ari di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2024).

Meskipun, kata Ari, pihaknya pesimistis karena banyak laporan Timnas AMIN selama proses pemilu yang tidak tanggapi oleh KPU dan Bawaslu.

"Tapi tetap akan dilanjutkan. Rakyat harus tahu dan masyarakat harus memahami kondisi ini," ujar Ari, menegaskan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta semua pihak yang merasa dicurangi dalam Pemilu 2024 untuk melapor ke Bawaslu dan MK. 

Baca juga: PDIP Raih Suara Tertinggi versi Quick Count, Pengamat: Bukti PDIP Tidak Butuh Jokowi

"Ya mengenai kecurangan. Caleg itu ada saksi di TPS. Partai ada saksi di TPS. Capres-cawapres kandidat ada saksi di TPS. di TPS ada Bawaslu. Aparat juga ada di sana. Terbuka untuk diambil gambarnya," kata Jokowi di Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Jokowi juga mengatakan ada prosedur untuk mengajukan gugatan ke MK terkait hasil pemilu.

"Saya kira pengawasan yang berlapis-lapis seperti ini akan menghilangkan adanya kecurangan. Tapi kalau memang ada betul ada mekanisme untuk ke Bawaslu, mekanisme nanti persidangan di MK," ujarnya.

Jokowi Sudah Beri Selamat Atas Kemenangan Prabowo-Gibran

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo nampak tersenyum kala awak media menanyai pendapatnya soal unggulnya pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga survey. 

Kendati demikian, Jokowi meminta agar masyarakat sabar dan menunggu hasil Pilpres 2024 resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), meskipun hasil hitung cepat itu menggunakan metode ilmiah.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved