Pemilu 2024

Situs Resmi KPU RI Diserang Hacker, Betty Epsilon: Ini Luar Biasa, Ada Ratusan Juta kali

Komisioner KPU RI Betty Epsilon mengugkap fakta mengejutkan. Situs resmi KPU RI diserang hacker. Wah bisa gawat ini.

Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Anggi Liana Putri
Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos mengungkap fakta mengejutkan, ada ratusan juta kali situs resmi institusinya diserang hacker saat pemungutan suara, Rabu (14/2/2024). 

Kedua, kata Qodari, Ganjar dan PDIP kerap menyerang Presiden Jokowi yang pada akhirnya membuat relawan dan pendukung Presiden Jokowi mengalihkan dukungannya, awal ke Ganjar kini bermigrasi ke Prabowo.

“Mas Ganjar dan PDIP selalu dan banyak menyerang Pak Jokowi, akhirnya para pecinta atau penggemar simpatisan Pak Jokowi melarikan suaranya kepada Prabowo," katanya.

"Kalau kita melihat gabungan suara Prabowo dan Mas Ganjar itu kan sekitar 75 persen, jadi nggak jauh lah dari tingkat kepuasan sekitar 80 persen itu,” ucapnya.

Alasan ketiga, kata Qodari, aksi dari relawan Gerakan Sekali Putaran (GSP) yang bergerak di seluruh Indonesia mendapat sambutan positif dari masyarakat luas.

Ditambah gagasan ini juga turut didukung oleh elit partai, para relawan dan berbagai elemen lainnya.

“Yang berikutnya lagi adalah adanya gerakan sekali putaran yang saya pelajari dan dibantu oleh teman-teman relawan dan kemudian diikuti oleh partai politik, alhamdulillah dukungan kepada gerakan sekali putaran ini atau pilpres sekali putaran itu luas dan semakin meningkat," katanya.

"Kita lihat bagaimana terakhir survei dari Lingkaran Survei Indonesia dan lembaga-lembaga lain menunjukkan mereka yang mau sekali putaran itu angkanya mencapai 80 persen,” imbuhnya.

Dengan hasil ini, Qodari melihat bahwa kemenangan Prabowo-Gibran sekali putaran adalah realitas suara mayoritas masyarakat.

“Inilah realitas pilihan politik masyarakat Indonesia, jangan di-frame pakai imajinasi, pakai fiksi atau imajinasi politik yang keluar dari realitas politik masyarakat Indonesia itu," ucapnya.

"Karena masyarakat Indonesia sebagai pemilik mandat kekuasaan tertinggi tentunya akan marah dan vis a vis itu akan berhadapan dengan rakyat,” imbuhnya.

“Jadi diterima sebagai sebuah realitas tentunya kita akan menunggu hasil resmi dari KPU tetapi balik lagi melihat pengalaman sebelumnya tentunya akan ketahuan hasilnya,” tandasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved