Pemilu 2024
Prabowo Unggul Versi Hitung Cepat Sampai Gibran Digendong-gendong, Ini Respon Timnas AMIN
Prabowo Unggul Versi Hitung Cepat Sampai Gibran Digendong-gendong, Ini Respon Timnas AMIN
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres), Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dalam sejumlah hitung cepat lembaga survei.
Meski masih bersifat sementara, keunggulan Prabowo dibandingkan kedua rivalnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo disambut meriah.
Gibran bahkan sampai digendong-gendong oleh Mayor Teddy ketika menghadiri nonton bareng (nobar) penghitungan cepat Pemilu 2024 di Istora Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (14/2/2024).
Momen tersebut pun turut diabadikan Gibran lewat akun Instagram miliknya, @gibran_rakabuming.
"Mimpi apa semalem sampe digendong Mayor @tedsky89," tulis Gibran dalam unggahan Instagramnya.
Sebagai Informasi, Teddy Indra Wijaya atau akrab disapa Mayor Teddy merupakan ajudan pribadi Prabowo Subianto.
Ia mengawali kariernya saat pertama kali dipercaya menjadi ajudan Presiden Jokowi pada awal kepemimpinannya dari tahun 2014 sampai 2019.
Masyarakat sudah mengenal Mayor Teddy sebagai sosok yang tetap menemani calon presiden Prabowo Subianto sebagai ajudan.
Mayor Teddy juga menjadi perbincangan di internet baru-baru ini ketika ia membantu seorang perempuan yang pingsan pada Sabtu, 2 Oktober 2024, saat kampanye akbar di Gelora Bung Karno.
Beberapa waktu setelah momen yang tidak akan terulang tersebut diunggah oleh Gibran Rakabuming, banyak orang di internet menyukai dan mengomentari gambar tersebut. Bahkan tak sedikit aksi tersebut membuat warganet iri.
“Mas Wapres, berapa banyak rakyatmu menginginkan hal yang sama,” tulis akun @andimattuju.
“Ya ampun pak ted mau juga digendong,” komentar @herli1709.
Selain itu, beberapa netizen langsung meminta agar Mayor Teddy membuka akun Instagram "pribadi" miliknya.
“Mas nanti pengumuman akhir, bilangin Mayor Ignya jangan di private lagi ya,” tulis akun @tikavidewi.
Keakraban dan keunikan aksi Mayor Teddy menggendong Gibran Rakabuming saat acara nobar menjadi sorotan yang menarik bagi publik.
Kejadian ini tidak hanya menambah suasana kegembiraan di tengah ketegangan menunggu hasil pemilu, tetapi juga menampilkan sisi humanis dari para tokoh politik yang terlibat.
Momen ini berhasil mencairkan suasana dan membawa tawa bagi banyak orang, termasuk netizen di media sosial yang merespons dengan berbagai komentar positif dan humoris.
Aksi tersebut menjadi bukti bahwa di balik keseriusan politik, masih ada ruang untuk kehangatan dan kedekatan personal yang bisa diapresiasi oleh masyarakat luas.
Lebih lanjut, kepopuleran Mayor Teddy di kalangan netizen, khususnya setelah aksi unik menggendong Gibran Rakabuming, menunjukkan betapa aksi spontan dan tulus dapat meninggalkan kesan mendalam di hati masyarakat.
Ini menggarisbawahi pentingnya momen-momen kecil yang membawa keceriaan dan kehangatan di tengah hiruk-pikuk kampanye politik yang cenderung tegang. Peristiwa ini juga mengingatkan kita semua bahwa di balik dinamika politik yang kompleks, terdapat nilai kemanusiaan dan kebersamaan yang tetap harus dijaga dan dilestarikan.
Aksi menggendong ini, walaupun terlihat sederhana, telah menjadi simbol kebersamaan dan keceriaan yang memperkuat solidaritas dan harapan positif bagi masa depan politik Indonesia.
Tanggapan Timnas AMIN
Co Capten Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Sudirman Said menanggapi ihwal kalkulasi perhitungan cepat elektoral yang diraih AMIN di Pilpres 2024.
"Dalam urusan elektoral kita menyimpulkan bahwa semuanya masih terlalu dini untuk disimpulkan," kata dia saat Konferensi Pers Dinamika Pilpres 2024, di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan pada Kamis (15/2/2024).
Sebelumnya, usai pencoblosan Pilpres 2024 pads Rabu (14/2) sejumlah lembaga survei mengeluarkan perhitungan cepat (Quick Count), di mana elektoral AMIN terpaut jauh dengan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Gibran.
Kemudian Sudirman Said mengatakan kalau semua perhitungan cepat masih berupa prediksi, bukan hasil resmi.
"(Quick Count) bukan merupakan hasil-hasil yang secara konstitusional memang sudah komplit," katanya.
Pesan Fahri Hamzah Soal Koalisi Besar
Juru Bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah mengungkapkan hitung cepat sementara yang menunjukan keunggulan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka merupakan keberhasilan Prabowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatukan masyarakat Indonesia.
Fahri mengatakan, meski keduanya pernah bersaing dalam pemilihan presiden atau pilpres pada 2014 dan 2019, namun pada 2024 keduanya bersatu sehingga berhasil memperoleh hati rakyat menjadi pemenang dalam Pilpres 2024.
"Mustahil peristiwa ini ada dan angkanya begitu menakjubkan. Jadi kalau hati dua tokoh bangsa (Prabowo dan Jokowi) yang bertarung 2014 dan 2019, tidak ada niat besar untuk satukan bangsa ini dalam transisi di mana Indonesia memerlukan situasi baru bahwa kita harus bersatu. Jadi niat baik dua tokoh besar ini yang bisa satukan kita," tegas Fahri melalui keterangan tertulisnya, Kamis (15/2/2024).
Terkait pencapaian Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah meminta seluruh elemen bangsa Indonesia bisa tenang dan berdamai dengan pilihannya.
"Semoga hari ini bangsa kita tenang, dan berdamai dengan pilihan. Ini adalah hari yang penting, hari ketika kita mengasihi bangsa sendiri yang ingin menjadi superpower baru yang melindungi, memajukan, mencerdasakan, dan ikut serta dalam perdamaian dunia,” ucap mantan Wakil Ketua DPR RI itu.
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia itu pun mengungkapkan, setidaknya ada tiga faktor yang membuat Prabowo-Gibran bisa memperoleh suara tertinggi dalam Pilpres 2024.
Pertama kata dia, ialah ide persatuan, rekonsiliasi, dan keberlanjutan dari program-program pemerintahan.
Kedua, koalisi besar partai-partai yang menjadi pendukungnya, menunjukkan bahwa representasi pendukungnya berasal dari berbagai macam kelompok.
Ketiga, tokoh-tokoh hebat di dalamnya yang bersatu, seperti Prabowo dan Jokowi itu sendiri.
"Koalisi besar kita ini betul-betul koalisi kesadaran, semua kelompok ada di sini sebab ikatannya kuat, perkawinannya tidak ada paksaan, di tempat lain agak terpaksa. Dan alhamdulillah terakhir kita memiliki tokoh-tokoh hebat," tutur politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut.
Unggul Versi Quick Count, Prabowo: Kami akan Rangkul Semua Unsur dan Kekuatan
Diberitakan sebelumnya, Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan, jika dirinya bersama Gibran Rakabumi Raka akan menjadi presiden dan wakil presiden bagi seluruh rakyat Indonesia dan merangkul semua unsur dan kekuatan.
Ia pun mengingatkan, dirinya bersama Gibran dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah berjanji akan mengayomi, melindungi, dan membela seluruh rakyat Indonesia.
"Prabowo-Gibran dan seluruh KIM akan merangkul semua unsur dan semua kekuatan," ujar Prabowo dalam pidato politiknya di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).
Menurutnya, Prabowo-Gibran bersama KIM akan membentuk pemerintahan yang bekerja untuk semua suku, etnis, kelompok, agama hingga berbagai latar belakang sosial di lapisan masyarakat Indonesia.
"Apapun sukunya, kelompok, etnisnya, rasnya, apapun agamanya, latar belakang sosialnya, seluruh rakyat Indonesia akan jadi tanggung jawab kami untuk menjaganya," tegasnya.
Baca juga: Unggul Telak di Quick Count, Partai Gerindra Depok Optimis Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
"Kami akan menyusun tim pemerintahan yang terdiri dari putra dan putri terbaik bangsa Indonesia," lanjut Prabowo.
Di sisi lain, ia juga mengingatkan para pendukungnya untuk tidak jumawa dan memantau hasil penghitungan resmi KPU untuk Pilpres 2024.
"Saudara-saudara, kita harus tetap tunggu hasil resmi KPU. Kita yakin demokrasi Indonesia berjalan dengan baik. Rakyat yang menentukan, rakyat berhak untuk mendapat pemimpin yang mereka kehendaki," kata Prabowo.
Ia mengajak semua pihak yang berbeda pilihan saat kampanye selama tiga bulan terakhir ini, untuk bersatu kembali.
Baca juga: FX Rudy Syok Ganjar-Mahfud Gembos di Kandang Banteng: Nggak Nyangka, Kita Sudah Berjuang Keras
"Sekarang kampaye telah selesai, kita harus bersatu kembali. Mari kita lupakan kata-kata yang kasar. Bertengkar jangan menjadi perpecahan yang lama-lama," ujar Prabowo.
Menurutnya, semua rakyat di setiap daerah yang pernah dikunjungi selama kampanye menginginkan kesejukan, tidak mencari permusuhan, tetapi menginginkan kekeluargaan persaudaraan.
"Ini adab dan budaya kita. Rakyat Indonesia tidak suka saling menjelek-jelekkan dan menghujat. Ajaran nenek moyang, mikul duwur menden jero (mengangkat yang baik dan meninggalkan yang kurang baik)," imbuhnya.
Prabowo mengatakan, hasil quick count yang menunjukkan kemenangan satu putaran patut disyukuri, tetapi harus tetap rendah hati dan menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Walaupun kita bersyukur, kita tidak boleh sombong. Kita tidak boleh jumawa. Kita tidak boleh euforia, kita tetap harus rendah hati. Kemenangan ini harus menjadi kemenangan untuk seluruh rakyat indonesia," katanya.
Baca juga: Curhat di Depan Relawan Dulu Bukan Siapa-siapa, Gibran: Dikatain Planga-plongo, Samsul, Takut Debat
“Saudara-saudara sekalian kita harus tetap tunggu hasil resmi KPU. Kita yakin demokrasi Indonesia berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Menurutnya, kemenangan ini juga harus jadi kemenangan bagi rakyat Indonesia.
Prabowo pun bersyukur dan berterima kasih atas kerja sama seluruh pihak karena pemilu dapat berlangsung dengan damai dan tertib.
"Kita bersyukur pemilihan umum terbesar di dunia dengan aman tertib, dengan tidak ada ketegangan, kekisruhan di seluruh nusantaran yang kita cintai ini," ucapnya.
"Untuk itu, atas nama tim kampanye nasional Prabowo-Gibran dan atas nama KIM, berterima kasih sebesar-besarnya seluruh jajarannya dan seluruh tingkatan termasuk Bawaslu yang telah menyelenggarakan pemilu dalam keadaan lancar dan sukses," imbuhnya.
Prabowo juga berterima kasih pada tokoh-tokoh nasional yang mendukungnya dan orang-orang terdekatnya.
Ia pun bersyukur selama kampanye yang dilakukannnya bersama KIM selalu disambut dengan sangat riuh dan antusias.
Prabowo juga mengungkapkan rasa hormatnya pada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang rela berjalan kaki untuk menuju kampanye akbar di Gelora Bung Karno.
"Saya kaget waktu di Gelora Bung Karno, Presiden RI ke-6 jalan kaki tujuh kilometer. Jalan kaki, luar biasa, luar biasa penghormatan," pungkasnya.
Sekretaris KPU Jakarta Dirja Abdul Kadir Ungkap Pekerjaan KPUD Jakarta Belum Selesai |
![]() |
---|
Sempat Khawatir pada Kerawanan, KPU Jakarta Apresiasi Kinerja Polri Amankan Pelaksanaan Pilkada 2024 |
![]() |
---|
DKPP Prihatin Masih Banyak Penyelenggara Pemilu Tidak Netral di Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Kabupaten Bekasi Rilis Laporan Akhir Pengawasan Pemilu 2024, Ini Hasilnya |
![]() |
---|
Gugatan Kader PKB Calon Anggota DPR Terpilih yang Dipecat Cak Imin Dikabulkan Bawaslu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.